Tindakan mengisolasi diri itu dilakukan kurang dari tiga minggu menjelang pemungutan suara di negara Andes itu.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, Boric (35 tahun), mantan pemimpin mahasiswa berideologi kiri-tengah, mengatakan dia baru saja menerima tes positif. Dia meminta orang-orang yang melakukan kontak dengannya untuk mengikuti protokol pandemi.
Pemimpin koalisi sayap kiri Frente Amplio tersebut, yang mencakup Partai Komunis negara itu, telah melakukan isolasi preventif awal pekan ini ketika dia mengunggah bahwa dia menderita demam.
Kondisi Boric itu menjadi sebuah tantangan bagi timnya menjelang pemungutan suara pada 21 November.
Boric berada tepat di belakang kandidat ultra-konservatif Jose Antonio Kast dalam jajak pendapat pemilihan. Banyak survei menunjukkan sayap kiri kemungkinan memenangkan putaran kedua pada Desember.
Pemilihan presiden Chile, yang pertama sejak protes meluas pada 2019 yang mengguncang produsen tembaga utama dunia itu, merupakan peristiwa genting bagi negara itu.
Chile telah sekian lama dipandang sebagai pelabuhan yang aman bagi investor, penambang, dan bisnis di Amerika Selatan.
Tim pers Boric mengatakan sang kandidat telah menerima dua dosis vaksin melawan virus dan telah berencana menerima suntikan booster.
"Mari kita jaga diri kita sendiri dan pastikan tidak ada yang pergi tanpa divaksin," kata Boric di Twitter.
"Kita akan terhubung untuk berbicara tentang perubahan yang akan kita majukan bersama, dan setelah protokol dipenuhi, saya akan bersama Anda lagi di jalanan. Pelukan saya untuk semua sukarelawan kami yang hari ini lebih dari sebelumnya memimpin kampanye kami."
Sumber: Reuters
Baca juga: Chile buka kembali perbatasan jelang wisata musim panas
Baca juga: Atlet Chile jadi peserta pertama mundur dari Olimpiade karena COVID-19