Bengaluru (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu mengatakan telah menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Bharat Biotech India, membuka jalan bagi vaksin lokal tersebut agar diterima sebagai vaksin sah di banyak negara miskin.

"Kelompok Penasihat Teknis memutuskan bahwa vaksin Covaxin memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap COVID-19, bahwa manfaat vaksin jauh lebih besar ketimbang risikonya dan vaksin dapat digunakan," kata WHO melalui Twitter.

Kelompok penasihat WHO diperkirakan membuat keputusan tentang vaksin Covaxin pekan lalu, namun pihaknya meminta klarifikasi tambahan dari Bharat Biotech sebelum melakukan penilaian manfaat-risiko akhir untuk penggunaan vaksin secara global.

Covaxin juga ditinjau oleh Kelompok Ahli Penasihat Strategi Imunisasi WHO, yang merekomendasikan Covaxin diberikan dua kali dengan jarak pemberian empat pekan pada semua kelompok usia 18 tahun ke atas.

Daftar penggunaan darurat itu akan memungkinan Bharat Biotech mengirim vaksin ke negara-negara yang mengandalkan pedoman WHO untuk keputusan regulator mereka.

Covaxin merupakan vaksin ketujuh yang didukung oleh WHO setelah dua vaksin mRNA Pfizer-BioNTech dan Moderna, vaksin vektor adenovirus yang dikembangkan AstraZeneca dan Johnson & Johnson serta vaksin dengan virus inaktif buatan China Sinovac Biotech dan Sinopharm.

Restu WHO juga menandakan bahwa Covaxin dapat diterima sebagai vaksin sah bagi jutaan orang India yang telah menerimanya dan yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri.

Otoritas Oman dan Australia mengatakan bahwa mereka akan mengakui Covaxin sebagai vaksin yang sah bagi para pelancong.

Sumber: Reuters
Baca juga: Warga India menanti izin WHO bagi vaksin Covaxin
Baca juga: India rayakan 1 miliar dosis vaksin COVID dengan film dan lagu
Baca juga: India tunda pengiriman vaksin ke COVAX