Dakar (ANTARA) - Program Bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk HIV dan AIDS (UNAIDS) menyatakan bahwa COVID-19 bisa memicu peningkatan infeksi HIV dan kematian terkait AIDS dalam beberapa tahun, karena gangguan pada layanan kesehatan akibat pandemi.
Sekitar 200.000 orang di Afrika Barat dan Tengah terinfeksi HIV tahun lalu dari total 1,5 juta kasus global, berdasarkan data AIDS.
Infeksi baru di kawasan tersebut berkembang pesat di antara kelompok rentan yang mencakup gadis dan perempuan muda, pria homoseksual, pekerja seks, pengguna narkoba dan tahanan, yang tidak selalu memiliki akses untuk tindakan pencegahan dan pengobatan.
Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima mengatakan masih belum mengetahui sejauh mana dampak pandemi virus corona terhadap HIV, tetapi badan PBB itu melihat contoh gangguan.
"Kami cukup khawatir bahwa ketika semua data masuk untuk tahun ini (2021), kita mungkin melihat lonjakan infeksi baru, dan selama beberapa tahun kita mungkin mencatat lebih banyak kematian," kata Byanyima kepada Reuters di sela-sela pertemuan kesehatan pada Selasa (2/11).
"Kami melihat di seluruh negara penurunan orang yang menerima akses pencegahan, penurunan orang yang melakukan tes, dan peningkatan jumlah orang yang putus pengobatan. Ini bukan pertanda baik, tetapi kami belum tahu apa dampaknya pada infeksi baru dan kematian,” ujar dia, menambahkan.
Sistem kesehatan di Afrika Barat dan Tengah semakin lemah akibat wabah COVID-19.
Kondisi itu memaksa pemerintah untuk mengalihkan sumber daya yang langka untuk mengatasi pandemi, sementara langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran virus seperti lockdown telah membatasi akses ke pencegahan dan pengobatan HIV.
Meskipun tingkat infeksi HIV dan kematian terkait AIDS telah menurun secara stabil selama dekade terakhir, Afrika Barat dan Tengah menyumbang 22 persen kematian terkait AIDS pada tahun 2020.
UNAIDS memperingatkan pada Juli tahun lalu bahwa perjuangan global melawan AIDS telah goyah bahkan sebelum pandemi COVID-19, dan pandemi itu mengancam akan memukul kemajuan yang dicapai dengan susah payah untuk melawan HIV selama 10 tahun atau lebih.
Byanyima mendesak para pemimpin lain untuk meniru Presiden Senegal Macky Sall yang meningkatkan pendanaan di kementerian kesehatan untuk memerangi HIV.
Sumber: Reuters
Baca juga: Obat generik HIV untuk anak didistribusikan di Afrika
Baca juga: Keampuhan vaksin HIV pertama mulai diuji di Afrika Selatan
Baca juga: Sekjen PBB tunjuk wakil baru urusan HIV/AIDS di Afrika
UNAIDS: COVID-19 bisa picu lonjakan HIV di Afrika Barat dan Tengah
3 November 2021 21:24 WIB
Afrika Selatan Akan Gelar Pengujian Vaksin HIV. ANTARA/HO.
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: