Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meyakini langkah Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI tidak akan mengganggu soliditas di internal TNI.

"Saya yakin tidak akan ganggu soliditas TNI," kata Abdul Kharis di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan ada dua pola pendekatan untuk mengisi posisi Panglima TNI, yaitu Angkatan Darat-Angkatan Laut dan Angkatan Darat-Angkatan Udara.

Baca juga: Komisi I DPR gelar rapat internal bahas uji kelayakan calon Panglima

Menurut dia, dari pola tersebut terlihat urutannya banyak Angkatan Darat karena dari sisi jumlah personel lebih banyak angkatan tersebut.

"Prajurit TNI AD jumlah sekian kali lipat dari AL dan AU, jadi wajar, mau urut terus tidak masalah sehingga punya argumentasi masing-masing. Mungkin jadi menarik jika setelah AD lalu AD lagi," ujarnya.

Abdul Kharis menilai Jenderal Andika merupakan sosok prajurit yang profesional dan memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus. Dia meyakini dengan kemampuan yang dimiliki Jenderal Andika akan membawa institusi TNI ke depan lebih profesional.

Baca juga: Puan: Uji kelayakan calon Panglima TNI tanggal 4-5 November

"Kalau TNI profesional maka tantangan apa pun bisa dihadapi dan diatasi secara profesional," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menilai Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan sosok yang paling senior dari semua Kepala Staf Angkatan.

Dia menilai sosok Jenderal TNI Andika cocok dengan tantangan dan situasi pertahanan-keamanan dalam dan luar negeri saat ini.

Baca juga: Gerindra hormati keputusan Presiden tunjuk Jenderal Andika