Jalan penghubung Kabupaten Cianjur-Sukabumi Jabar putus akibat longsor
3 November 2021 17:31 WIB
Jalan penghubung antar kabupaten Cianjur-Sukabumi, tepatnya di Kecamatan Takokak, Cianjur, Jawa Barat, terputus akibat tertutup longsor sepanjang 20 meter dengan ketinggian 2 meter, Rabu (3/11).ANTARA POTO. ANTARA/Ahmad Fikri.
Cianjur (ANTARA) - Jalan penghubung Kabupaten Cianjur-Sukabumi di Kecamatan Takokak, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, putus akibat longsor setelah hujan deras melanda kawasan tersebut selama 5 hari berturut-turut.
Camat Takokak Budi Rahayu saat dihubungi di Cianjur, Rabu, mengatakan longsor yang melanda enam desa di Kecamatan Takokak, juga menyebabkan jalan penghubung antarkampung dan desa ambles di sejumlah titik, bahkan yang 20 lebih rumah warga rusak akibat longsor dan ratusan rumah terancam terkena dampak juga .
Akibat jalan penghubung kabupaten putus, akvitas warga di perbatasan Cianjur dan Kabupaten Sukabumi terhambat dan harus menunggu alat berat untuk membuka kembali jalan itu.
Baca juga: Akses jalan menuju wilayah selatan Cianjur dapat dilalui kembali
"Kami masih melakukan pendataan, baru masuk laporan sementara sekitar 20 rumah rusak akibat longsor, mulai dari rusak ringan hingga berat. Area persawahan juga banyak dilaporkan tertimbun longsor yang terjadi nyaris bersamaan sejak dua hari terakhir," katanya.
Ia menjelaskan, untuk jalan penghubung antarkabupaten yang putus akibat longsor tepatnya di Desa Sindanghayu yang menghubungkan Cianjur dengan Kecamatan Sagaranten-Sukabumi, akibat tanah tebing setinggi 50 meter longsor dan materialnya menutup sebagian besar landasan jalan, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk menurunkan alat berat karena tebal dan panjangnya longsor yang menutup akses kendaraan dari Cianjur atau sebaliknya dari Sukabumi.
Baca juga: BPBD Cianjur masih tangani longsor tutup jalan utama antar desa
"Hingga saat ini, petugas BPBD, TNI/Polri, relawan dibantu warga berusaha membuka jalan dengan alat manual," katanya.
Petugas dan tim gabungan masih kesulitan untuk menyingkirkan material longsor berupa batu berbagai ukuran, pohon berbagai ukuran dan lumpur tebal, sehingga memerlukan alat berat, agar akses jalan dapat kembali dilalui dan aktifitas warga dapat berjalan normal.
Kasi Kedaruratan BPBD Cianjur, Asep Sudrajat, mengatakan pihaknya langsung menurunkan personel ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan membantu menyingkirkan material longsor.
Baca juga: Bencana alam longsor landa dua kecamatan di Cianjur
Bahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait di daerah dan provinsi untuk menurunkan alat berat.
"Personel BPBD saat ini masih dalam perjalan menuju ke lokasi tanah longsor, sementara pendataan dilakukan Retana. Laporan sementara jalan penghubung antar kampung di sejumlah titik terputus akibat longsor dan jalan desa penghubung antar kabupaten juga sama tertutup material longsor," katanya.
Terkait alat berat, pihaknya masih menunggu jawaban dari dinas terkait, dengan harapan dapat segera dikirim ke lokasi, setelah berhasil membersihkan material longsor di Kecamatan Sukanagara. "Kami masih melakukan pendataan, namun laporan sementara bencana alam terjadi di delapan kecamatan," katanya.
Baca juga: BPBD catat jumlah pengungsi longsor Cibeber-Cianjur bertambah
Camat Takokak Budi Rahayu saat dihubungi di Cianjur, Rabu, mengatakan longsor yang melanda enam desa di Kecamatan Takokak, juga menyebabkan jalan penghubung antarkampung dan desa ambles di sejumlah titik, bahkan yang 20 lebih rumah warga rusak akibat longsor dan ratusan rumah terancam terkena dampak juga .
Akibat jalan penghubung kabupaten putus, akvitas warga di perbatasan Cianjur dan Kabupaten Sukabumi terhambat dan harus menunggu alat berat untuk membuka kembali jalan itu.
Baca juga: Akses jalan menuju wilayah selatan Cianjur dapat dilalui kembali
"Kami masih melakukan pendataan, baru masuk laporan sementara sekitar 20 rumah rusak akibat longsor, mulai dari rusak ringan hingga berat. Area persawahan juga banyak dilaporkan tertimbun longsor yang terjadi nyaris bersamaan sejak dua hari terakhir," katanya.
Ia menjelaskan, untuk jalan penghubung antarkabupaten yang putus akibat longsor tepatnya di Desa Sindanghayu yang menghubungkan Cianjur dengan Kecamatan Sagaranten-Sukabumi, akibat tanah tebing setinggi 50 meter longsor dan materialnya menutup sebagian besar landasan jalan, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk menurunkan alat berat karena tebal dan panjangnya longsor yang menutup akses kendaraan dari Cianjur atau sebaliknya dari Sukabumi.
Baca juga: BPBD Cianjur masih tangani longsor tutup jalan utama antar desa
"Hingga saat ini, petugas BPBD, TNI/Polri, relawan dibantu warga berusaha membuka jalan dengan alat manual," katanya.
Petugas dan tim gabungan masih kesulitan untuk menyingkirkan material longsor berupa batu berbagai ukuran, pohon berbagai ukuran dan lumpur tebal, sehingga memerlukan alat berat, agar akses jalan dapat kembali dilalui dan aktifitas warga dapat berjalan normal.
Kasi Kedaruratan BPBD Cianjur, Asep Sudrajat, mengatakan pihaknya langsung menurunkan personel ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan membantu menyingkirkan material longsor.
Baca juga: Bencana alam longsor landa dua kecamatan di Cianjur
Bahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait di daerah dan provinsi untuk menurunkan alat berat.
"Personel BPBD saat ini masih dalam perjalan menuju ke lokasi tanah longsor, sementara pendataan dilakukan Retana. Laporan sementara jalan penghubung antar kampung di sejumlah titik terputus akibat longsor dan jalan desa penghubung antar kabupaten juga sama tertutup material longsor," katanya.
Terkait alat berat, pihaknya masih menunggu jawaban dari dinas terkait, dengan harapan dapat segera dikirim ke lokasi, setelah berhasil membersihkan material longsor di Kecamatan Sukanagara. "Kami masih melakukan pendataan, namun laporan sementara bencana alam terjadi di delapan kecamatan," katanya.
Baca juga: BPBD catat jumlah pengungsi longsor Cibeber-Cianjur bertambah
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: