Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengimbau semua pihak agar tidak memperpanjang polemik Wikileaks seputar berita Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diberitakan dua harian Australia "Sydney Morning Herald" dan "The Age" edisi Jumat (11/3).

"Kebenaran berita tersebut tidak bisa dipegang, dari segi ilmiah tidak bisa dijadikan data. Apalagi sampai diangkat derajatnya menjadi informasi," kata Tifatul, di Jakarta, Selasa.

Menurut menteri, sumber berita didapati tidak valid dan telah dimuatnya hak jawab Presiden SBY di harian yg sama.

Ketika ditanya seputar hal tersebut, Tifatul menjawab, "Ah, sudahlah. Cukup, jangan diperpanjang. Lagi pula, nama-nama yg disebut dalam artikel tersebut sudah membantahnya".

Ia mencontohkan, jawaban santai dari seorang pejabat Rusia, ketika seorang wartawan menyoal informasi Wikileaks yg memuat berita bahwa kedubes AS di Moskow telah melakukan penyadapan terhadap sejumlah pejabat tinggi Rusia.

Tifatul menimpali, "Itu belum seberapa, kami menyadap lebih banyak lagi dari pejabat-pejabat Amerika".
(*)