Otoritas Jepang Bantah Tsunami Susulan
14 Maret 2011 10:29 WIB
Sebuah perahu terlihat di Prefektur Miyagi yang tersapu oleh tsunami, setelah gempa besar dan tsunami yang menewaskan sedikitnya 1.000 orang mungkin. (ANTARA/REUTERS/Kyodo)
Tokyo (ANTARA News) - Gelombang besar berhasil dideteksi dari lepas pantai Jepang oleh sebuah helikopter, namun badan meteorologi Jepang menyatakan bahwa gelombang itu bukan pertanda bakal adanya tsunami baru atau gelombang besar.
Pihak berwenang Jepang telah memerintahkan evakuasi di sejumlah bagian daerah pantai yang sudah porak poranda, menyusul laporan awal dan pengamatan bahwa air alut seketika surut di Perfektur Iwate dan Aomori, sebuah fenomena yang biasanya bakal disertai tsunami.
Televisi pemerintah NHK melaporkan bahwa para petugas di sebuah helikopter pemadam kebakaran telah mendeteksi gelombang setinggi 3 meter di lepas pantai Perfektur Fukushima.
TV itu juga mengatakan bahwa gelombang tsunami diperkirakan akan sampai di daratan beberapa menit setelah deteksi itu.
Seorang pejabat badan meteorologi Jepang berkata kepada AFP, "Begitu kami mendeteksi gempa bumi, lembaga ini mengeluarkan baika peringatan tsunami maupun kondisi bahaya, namun tidak ada gempa yang termonitor."
Dia menambahkan, sejumlah sistem pengawasan lepas pantai milik badan meteorologi Jepang ini terpecah-pecah akibat bencana dahsyat Jumat pekan lalu.
Pesisir pantai Pasifik dari bagian utara Pulau Honshu luluh lantak oleh gelombang tsunami setinggi 10 meter yang dipicu oleh gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,9 Skala Richter yang adalah gempa bumi terbesar yang melanda Jepang. (*)
AR09
Pihak berwenang Jepang telah memerintahkan evakuasi di sejumlah bagian daerah pantai yang sudah porak poranda, menyusul laporan awal dan pengamatan bahwa air alut seketika surut di Perfektur Iwate dan Aomori, sebuah fenomena yang biasanya bakal disertai tsunami.
Televisi pemerintah NHK melaporkan bahwa para petugas di sebuah helikopter pemadam kebakaran telah mendeteksi gelombang setinggi 3 meter di lepas pantai Perfektur Fukushima.
TV itu juga mengatakan bahwa gelombang tsunami diperkirakan akan sampai di daratan beberapa menit setelah deteksi itu.
Seorang pejabat badan meteorologi Jepang berkata kepada AFP, "Begitu kami mendeteksi gempa bumi, lembaga ini mengeluarkan baika peringatan tsunami maupun kondisi bahaya, namun tidak ada gempa yang termonitor."
Dia menambahkan, sejumlah sistem pengawasan lepas pantai milik badan meteorologi Jepang ini terpecah-pecah akibat bencana dahsyat Jumat pekan lalu.
Pesisir pantai Pasifik dari bagian utara Pulau Honshu luluh lantak oleh gelombang tsunami setinggi 10 meter yang dipicu oleh gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,9 Skala Richter yang adalah gempa bumi terbesar yang melanda Jepang. (*)
AR09
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: