Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh, menyorot kritis beragam tindak kesewenang-wenangan yang masih saja terus dialami kalangan perempuan di saat peran kaum hawa ini semakin diakui sekarang.

"Perempuan terus dijadikan objek berbagai kejahatan, seperti kurir Narkoba, dan `barang dagangan`, maupun obyek seksualitas, serta mengalami aneka kekerasan terhadap perempuan," tutur mantan Putri Indonesia ini kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Angelina Sondakh (AS) mengatakan ini masih terkait peringat 100 tahun Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret 2011, pekan lalu, yang marak digelar dalam sejumlah perhelatan di dalam maupun luar negeri.

Selain itu, menurutnya, perempuan masih mengalami ketidakadilan dalam kesempatan memperoleh hak bersuara, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, pemerintahan, perdagangan ataupun politik.

"Bahkan, anggaran Negara yang masih kurang responsif terhadap kebutuhan perempuan, kurangnya perluasan wilayah privat di ruang publik bagi kepentingan perempuan, merupakan indikasi masih banyak `PR` yang harus dibenahi bersama," katanya.

AS berharap, perlunya terus dimaksimalkan penciptaan suasana kondusif bagi terbangunnya kesetaraan gender di setia sektor kehidupann melalui program-program aksi yang konkret.

"Juga didukung oleh aturan dan koridor yang jelas, termasuk dana seperlunya," tegasnya.

Dalam kaitan ini, demikian AS, penting sekali keterlibatan juga dari kaum pria, sebagai mitra yang mendapat amanat Tuhan mengelola kehidupan ini. (M036/K004)