Bogor (ANTARA News) - Tim evakuasi Indonesia menjadi tim pertama yang mendirikan pos komando di Sendai, yang mengalami kerusakan cukup parah setelah gempa besar dan gelombang tsunami menghantam Jepang.

"Setelah menempuh perjalanan selama 18 jam tim evakuasi KBRI Tokyo yang dipimpin oleh Mayor Zaenal akhirnya tiba di Sendai meski menemui sejumlah rintangan di beberapa wilayah yang terkena gempa," kata Counsellor Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Jepang, Dwatmaji Hanomanresi dalam penjelasan kepada ANTARA dari Tokyo, Minggu petang.

Beberapa rintangan itu, kata dia, seperti jalan longsor, penutupan akses jalan oleh militer di wilayah Fukushima yang terkena dampak dari kebocoran pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima.

Dijelaskannya bahwa tim tersebut dikirimkan sembilan jam setelah terjadinya bencana gempa dan tsunami pada Jumat (11/3) oleh KBRI Tokyo.

Menurut dia, saat ini tim evakuasi telah mendirikan Posko di Sendai.

Mereka membawa logistik berupa, selimut, mi instan, air mineral, pembalut wanita karena Sendai masih amat dingin dan bersalju pada hari Sabtu (12/3).

Ia menegaskan lagi bahwa tim Kedutaan Indonesia adalah yang pertama tiba di lokasi bencana yang menjadi pusat gempa.

Beberapa kedutaaan asing, katanya, saat ini meminta "advise" kepada KBRI tentang langkah-langkah yang diambil dalam melakukan evakuasi warganya, terutama bagaimana cara tim Indonesia tiba di Sendai.

Malahan, katanya, Kedutaan Indonesia juga menjadi "leading group" untuk evakuasi warga ASEAN.

"Saat ini ada tim kedutaan Thailand, Filipina dan Brunei yang akan berombongan mengikuti tim evakuasi KBRI yang akan berangkat pada pukul 15.00 waktu Tokyo dengan dua bus. Diperkirakan bus ini akan
mengangkut 121 warga Indonesia dari Sendai," kata Dwatmaji Hanoman Resi.(*)

(A035/Y006)