Tokyo (ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Tingkat radiasi di reaktor nuklir Fukushima No.1 yang terkena gempa di sebelah timur laut Jepang meningkat setelah terjadi ledakan kata stasiun televisi mengutip pernyataan pejabat setempat, Sabtu.

Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO) yang mengoperasikan reaktor nuklir tersebut mengatakan ledakan terdengar di kawasan reaktor Fukushima No.1 dan asap putih terlihat sepuluh menit kemudian.

Media Jepang NHK mengeluarkan foto-foto reaktor Fukushima No.1 yang menunjukkan tembok luar salah satu unitnya hancur, diduga karena ledakan.

Media melaporkan adanya tingkat radiasi tinggi terjadi di dalam dan sekitar unit pertama reaktor tersebut pada Sabtu dan menyebutkan rendahnya kadar air serta reaktor yang terlalu panas sebagai penyebab ledakan.

Warga sekitar kawasan mulai dievakuasi.

Pejabat membantah adanya kebocoran namun Kementerian Industri kemudian secara mendadak mengadakan konferensi pers untuk mengatakan bahwa para ahli telah mengeluarkan tekanan dan membiarkan uap dalam reaktor unit pertama keluar sebagai tindakan pencegahan kebocoran radiasi di kawasan itu.

Pelepasan uap tersebut tampaknya termasuk berisi bahan-bahan radio aktif, kata kantor berita Kyodo.

Di beberapa bagian reaktor, tingkat radiasi meningkat hingga 1.000 kali dibanding keadaan normal dan di luar kawasan reaktor, radiasi mencapai delapan kali lebih tinggi dari normal, tulis kantor berita Kyodo.

Jepang memiliki 54 reaktor nuklir yang beroperasi, sekitar seperempat energi negara tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir.(*)

(Uu.KR-DLN/H-RN)