Api Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua sudah dinyalakan lewat prosesi adat di Kampung Genyem, Distrik Nimboran, Lembah Grime, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa pagi tadi.
Prosesi penting mengambil api untuk dinyalakan di kaldron Stadion Mandala, Kota Jayapura untuk Peparnas Papua 2021 ini sudah berhasil dilewati.
Yafit Yanse Maharga, kepala Suku Yahui di Kampung Genyem, Lembah Grime, Distrik Nimboran, menggosokkan setangkai kayu berujung runcing ke wadah kayu yang diberi lubang.
Di sekitar wadah ditebar jumputan semak kering dan bilah-bilah besar kayu kelapa kering. Selang 15 menit, terpercik bunga api untuk kemudian langsung menyambar semak-semak kering yang telah disiapkan.
Api pun membesar dan dengan cepat ondoafi, sebutan pemimpin adat masyarakat asli Sentani Lembah Grime, mengambil seikat ranting kayu kering sebagai wadah sementara bagi api sebelum dipindahkan ke tongkat obor Peparnas.
"Kami serahkan api berkat Tuhan dari tanah damai untuk menerangi Indonesia dan dunia," kata Yafit kepada tokoh masyarakat Lembah Grime, Pendeta Albert, di Jayapura, Selasa.
Baca juga: Mengenal cabang olahraga renang Peparnas Papua
Pendeta berusia 47 tahun itu kemudian menyerahkan tongkat obor kepada Ketua Harian Panitia Besar (PB) Peparnas 2021 Doren Wakerkwa.
"Kami semua yang ada di sini akan menjadi saksi bahwa dari kampung ini terdapat sejarah diambilnya api untuk Peparnas 2021," kata Doren.
Sebagian api disimpan dalam dua kotak khusus dan kemudian Ketua Harian PB Peparnas menyerahkan tongkat obor kepada atlet cabang atletik kursi roda Papua Kafier Kayage sebagai penanda mulainya Kirab Api.
Kayage dikawal barisan pelari dari TNI dan Polri serta mulai membawa api dari Genyem ke Kantor Bupati Jayapura di Doyo Baru untuk diinapkan.
Perjalanan tersebut berjarak sekitar 80 kilometer melewati jalan beraspal mulus dan berliku di punggung perbukitan Nimbuk.
Perjalanan menuju Kantor Bupati Jayapura juga akan mengitari Danau Sentani sejauh sekitar 25 km. Medan perjalanan yang berat yang mesti dilewati membuat para peserta Kirab Api diangkut menggunakan enam bus dan tiga truk.
Setelah diinapkan semalam, Kirab Api dilanjutkan Kamis lusa dari Kantor Bupati Jayapura menuju Kantor Wali Kota Jayapura.
Baca juga: Masyarakat Papua antusias sambut Peparnas XVI
Prosesi penting mengambil api untuk dinyalakan di kaldron Stadion Mandala, Kota Jayapura untuk Peparnas Papua 2021 ini sudah berhasil dilewati.
Yafit Yanse Maharga, kepala Suku Yahui di Kampung Genyem, Lembah Grime, Distrik Nimboran, menggosokkan setangkai kayu berujung runcing ke wadah kayu yang diberi lubang.
Di sekitar wadah ditebar jumputan semak kering dan bilah-bilah besar kayu kelapa kering. Selang 15 menit, terpercik bunga api untuk kemudian langsung menyambar semak-semak kering yang telah disiapkan.
Api pun membesar dan dengan cepat ondoafi, sebutan pemimpin adat masyarakat asli Sentani Lembah Grime, mengambil seikat ranting kayu kering sebagai wadah sementara bagi api sebelum dipindahkan ke tongkat obor Peparnas.
"Kami serahkan api berkat Tuhan dari tanah damai untuk menerangi Indonesia dan dunia," kata Yafit kepada tokoh masyarakat Lembah Grime, Pendeta Albert, di Jayapura, Selasa.
Baca juga: Mengenal cabang olahraga renang Peparnas Papua
Pendeta berusia 47 tahun itu kemudian menyerahkan tongkat obor kepada Ketua Harian Panitia Besar (PB) Peparnas 2021 Doren Wakerkwa.
"Kami semua yang ada di sini akan menjadi saksi bahwa dari kampung ini terdapat sejarah diambilnya api untuk Peparnas 2021," kata Doren.
Sebagian api disimpan dalam dua kotak khusus dan kemudian Ketua Harian PB Peparnas menyerahkan tongkat obor kepada atlet cabang atletik kursi roda Papua Kafier Kayage sebagai penanda mulainya Kirab Api.
Kayage dikawal barisan pelari dari TNI dan Polri serta mulai membawa api dari Genyem ke Kantor Bupati Jayapura di Doyo Baru untuk diinapkan.
Perjalanan tersebut berjarak sekitar 80 kilometer melewati jalan beraspal mulus dan berliku di punggung perbukitan Nimbuk.
Perjalanan menuju Kantor Bupati Jayapura juga akan mengitari Danau Sentani sejauh sekitar 25 km. Medan perjalanan yang berat yang mesti dilewati membuat para peserta Kirab Api diangkut menggunakan enam bus dan tiga truk.
Setelah diinapkan semalam, Kirab Api dilanjutkan Kamis lusa dari Kantor Bupati Jayapura menuju Kantor Wali Kota Jayapura.
Baca juga: Masyarakat Papua antusias sambut Peparnas XVI