Bengkulu (ANTARA News) - Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhi Baskoro, kecewa dengan pemberitaan media Australia karena sangat tendesius sehingga menggoyahkan stabilitas politik di Tanah Air.
"Pemberitaan itu akan berdampak kurang baik dan membuat masyarakat Indonesia marah karena tidak melakukan klarifikasi terhadap sumber yang diberitakan," kata Edi Baskoro di Bengkulu, Sabtu.
Ketika mendampingi Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum dan Ketua DPD Partai Demokrat Bengkulu H Murman Effendi, Edhi mengungkapkan 'sangat kecewa.'
Edhi menilai berita media Australia itu sudah mencemarkan nama baik Presiden dan masyarakat Indonesia sehingga perlu cepat diklarifikasi.
Sementara Anas Urbaningrum menilai yang dimuat di media Australia itu bukan berita, tapi sensasi menjurus ke arah kurang baik.
Ia mengatakan, walau Kedubes Amerika Serikat sudah membuat pernyataan minta maaf, namun perlu melakukan evaluasi karena media di negara yang mengaku demokratis itu tidak melakukan "check and balance" kepada narasumbernya.
Anas mengimbau masyarakat Indonesia tidak terpancing oleh isu rancu dan sulit dipertanggungjawabkan itu.
"Dengan pemberitaan tersebut, masyarakat pasti ada yang mempertanyakan motif apa di balik kebijakan pemberitaan itu, sedangkan di negeri kita sekarang cukup aman dan sangat bersahabat," katanya.
Sebaiknya pemerintah mengambil langkah-langkah tepat soal pemberitaan media tersebut, kalau perlu berupaya mengambil langkah hukum terhadap mereka karena tidak mengupayakan "cover both side" dari pihak mereka.
"Kita khawatir ada dampak kurang baik terhadap peran pemerintah dalam melakukan kegiatan dunia internasional bisa terpengaruh, terutama dalam dunia investasi," ujarnya.
Anas juga menilai pemberitaan itu kurang sopan dan melukai hati Presiden, apalagi Presiden sedang berkonsentrasi menyelesaikan program besar pemberantasan korupsi.(*)
Z005/E011
Putra Presiden Kecewa Pemberitaan Media Australia
12 Maret 2011 11:23 WIB
Edi Baskoro (ANTARA/Eric Ireng)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: