Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan bahwa pemberitaan media Australia The Age, kalau diteliti, bukan hanya tendensius menyerang para tokoh tapi juga lembaga negara dalam harian tersebut.
"Pemberitaan itu juga menyerang seluruh lembaga Negara di Indonesia seperti DPR, MPR, MK, MA dan lain-lainnya seolah Indonesia tidak memiliki `check and balance` sehingga hal itu bisa terjadi," katanya kepada pers di Gedung DPR di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, kalau itu dikatakan oleh media nasional itu bisa dianggap sebagai bagian dari dinamika demokrasi. Tapi kalau media asing yang memberitakan maka hal itu menyinggung selain bangsa Indonesia juga seluruh lembaga yang umum ada dalam sebuah Negara demokrasi seperti DPR, MPR, MA, MK dan lainnya yang selama ini bekerja dengan mekanisme `check and balance`.
"Jadi bukan SBY saja yang dituju oleh pemberitaan ini tapi seluruh lembaga," kata Sekjen DPP PAN ini.
Dia mengatakan bahwa setelah membaca dan menganalisis semua berita itu ibarat mimpi di siang bolong yang penuh dengan pepesan kosong. Berita ini secara langsung atau tidak langsung sudah merupakan tindakan media asing yang sudah menyinggung martabat bangsa.
"Terlepas dari apapun, ini sudah kategori intervensi. Ini sudah pembusukan karena dilakukan tanpa ada fakta dan tanpa ada data yang jelas serta sudah mengarah pada fitnah dan kebohongan besar," katanya
Terlepas dari apapun mereka yang disebut dalam berita itu adalah tokoh-tokoh nasional yang sangat dihormati di Tanah Air baik itu SBY, Jusuf Kalla, Taufik Kiemas dan lain-lain ini, sudah menyangkut masalah intervensi dan fitnah.
Karena itu, katanya, menlu harus melayangkan protes diplomatik yang ditindaklanjuti dengan tindakan yang jelas dan konkrit.
Dia pun meminta menlu untuk menggunakan hak jawab dan segera melayangkan nota protes dan bukan hanya sekedar bertemu dengan pemerintah AS, tetapi juga Australia.
"Saya mengusulkan kemenlu harus melakukan langkah-langkah nyata berupa protes diplomatik dan tidak hanya sekedar berdiskusi dengan dubes AS saja, tetapi juga protes diplomatik kepada dubes Australia, sekaligus melakukan semacam upaya somasi terhadap media yang bersangkutan," tegasnya.
Dia mengatakan, pranata negara Indonesia merdeka dan berdaulat dengan bebas aktif harus melakukan langkah tegas menjaga marwah bangsa manakala pemimpin dijadikan gosip murahan.
"Saya berpikir tindakan SBY yang tenang dalam menyikapi tudingan tersebut sudah tepat. Ke depan menurut saya menlu harus proaktif dan tidak perlu SBY yang turun tangan untuk hal ini," katanya.
Menurut dia, terlalu tinggi jika SBY sendiri yang turun tangan untuk menangani hal ini.
Taufik mengharapkan agar Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan penyelidikan, ada apa di balik ini semua karena pemberitaan ini
bertepatan dengan kunjungan resmi Wapres Boediono ke Australia.
"BIN harus lebih lanjut selidiki kenapa informasi itu disampaikan di saat wapres sedang kunjungan resmi ke Australia. Apakah ada pengkhianat bangsa yang sengaja melakukan hal itu dengan menggunakan jurus dewa mabuk," katanya. (S023/E001/K004)
Taufik Kurniawan: The Age Sangat Tendensius
12 Maret 2011 04:25 WIB
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: