Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya saham-saham bursa global yang dipicu oleh gempa dan tsunami di Jepang telah mendorong saham-saham di Bursa Efek Indonesia tertekan pada Jumat.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI ditutup turun 45,42 poin atau 1,27 persen menjadi 3.542,23 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) terkoreksi 10,27 poin atau 1,60 persen ke posisi 631,50.

Analis dari Madani Sekuritas Dadan Syarifudin mengatakan, bencana yang terjadi di Jepang otomatis memberhentikan kegiatan bisnis di sana.

"Dengan berhentinya kegiatan bisnis di sana berdampak besar pada berlangsungnya ekonomi dunia," kata dia.

Ia mengatakan, perdagangan saham di bursa Tokyo, indeks Nikkei-225 yang turun 179,95 poin (1,72 persen) ke level 10.254,43.

Pelemahan indeks Nikkei yang signifikan itu merembet pada bursa lainnya seperti indeks Hang Seng melemah 365,11 poin (1,55 persen) ke level 23.249,78, dan Indeks Straits Times melemah 33,85 poin (1,10 persen) ke level 3.042,05.

"Bursa regional tercatat melemah semuanya, saat ini investor mencermati perkembangan serta pemulihannya disana," katanya.

Sementara dari dalam negeri sentimen negatif tidak terlalu besar, kata dia, pelemahan hari ini hanya faktor tehnikal karena sebelumnya indeks BEI bergerak reli menguat.

"Akhir pekan ini faktor eksternal yang paling berpengaruh terhadap pergerakkan bursa global termasuk Indonesia," ujarnya.

Perdagangan saham di BEI hari ini ditutup dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,646 miliar dengan total nilai Rp3,393 triliun dari 80.504 kali transaksi.

Saham-saham yang melemah mendominasi dengan 171 saham, hanya 50 saham yang menguat, dan 64 saham tidak bergerak harganya (stagnan).

Saham-saham yang mengalami pelemahan antara lain saham bank Mandiri (BMRI) turun Rp200 ke Rp6.160, Perusahaan Gas negara (PGAS) turun Rp50 ke Rp3.675, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) turun Rp100 ke Rp7.300.

(KR-ZMF/B012/S026)