Pers diminta dorong peserta BPJS Kesehatan patuh bayar premi
1 November 2021 16:41 WIB
Deputi BPJS Kesehatan Sumbagteng-Jambi dr. Eddy Sulistijanto Hadie, saat ngopi bareng Wartawan Forum BPJS Kesehatan di Pekanbaru, Senin (1/11/2021). ANTARA/Humas Kedeputian BPJS Kesehatan Sumbagteng Jambi
Pekanbaru (ANTARA) - Deputi BPJS Kesehatan Sumbagteng-Jambi dr. Eddy Sulistijanto Hadie meminta pers di Kota Pekanbaru dan sekitarnya untuk terus mendorong peserta JKN KIS agar patuh membayar premi BPJS Kesehatan.
"Jika peserta patuh membayar iuran secara rutin, maka status kepesertaan akan aktif, sehingga apabila Peserta JKN-KIS memerlukan layanan kesehatan kapanpun tidak ada kendala atau denda rawat inap," kata Deputi Eddy Sulistijanto Hadie, pada acara ngopi bareng bersama pers di Kota Pekanbaru, Senin.
Menurut Deputi Eddy, pentingnya pers mendorong peserta agar patuh bayar premi karena dengan demikian peserta juga ikut membantu peserta lain yang sedang memerlukan pelayanan kesehatan sebab prinsip program JKN-KIS ini adalah gotong royong.
Iuran dari peserta yang sehat, katanya lagi, akan membantu peserta yang sakit, dan iuran dari peserta yang mampu akan ikut membantu peserta lain yang kurang mampu.
"Karenanya keberadaan pers di Pekanbaru, bisa saling bersinergi sebab program ini diadakan semuanya lebih untuk rakyat. Selain itu teman-teman media juga diharapkan berpartisipasi mendorong warga untuk mendaftarkan kepesertaannya ke JKN-KIS, sebelum sakit," katanya.
Deputi Eddy mengakui kendati BPJS Kesehatan memiliki media sendiri, akan tetapi pihaknya cukup terbantu sebab dengan banyak melibatkan media maka sosialisasi akan masif dan pihak BPJS Kesehatan sendiri bisa membagikan beragam kebijakan ke media untuk mencapai satu tujuan yakni JKN KIS bagi seluruh WNI.
Pada kesempatan itu Deputi Eddy juga memaparkan terkait capaian cakupan kepesertaan saat ini sebanyak 4.837.034 jiwa, atau 74,94 persen dari jumlah penduduk Riau sebanyak 6.454.751 jiwa itu. Selain itu juga memperkenalkan nomor baru care center.
Baca juga: BPJS Kesehatan dorong kreativitas untuk hadirkan inovasi
Baca juga: BPJS Kesehatan dan Good Doctor kerja sama sosialisasi JKN-KIS
Baca juga: Direktur BPJS sebut 83 persen penduduk Indonesia tercover JKN-KIS
"Jika peserta patuh membayar iuran secara rutin, maka status kepesertaan akan aktif, sehingga apabila Peserta JKN-KIS memerlukan layanan kesehatan kapanpun tidak ada kendala atau denda rawat inap," kata Deputi Eddy Sulistijanto Hadie, pada acara ngopi bareng bersama pers di Kota Pekanbaru, Senin.
Menurut Deputi Eddy, pentingnya pers mendorong peserta agar patuh bayar premi karena dengan demikian peserta juga ikut membantu peserta lain yang sedang memerlukan pelayanan kesehatan sebab prinsip program JKN-KIS ini adalah gotong royong.
Iuran dari peserta yang sehat, katanya lagi, akan membantu peserta yang sakit, dan iuran dari peserta yang mampu akan ikut membantu peserta lain yang kurang mampu.
"Karenanya keberadaan pers di Pekanbaru, bisa saling bersinergi sebab program ini diadakan semuanya lebih untuk rakyat. Selain itu teman-teman media juga diharapkan berpartisipasi mendorong warga untuk mendaftarkan kepesertaannya ke JKN-KIS, sebelum sakit," katanya.
Deputi Eddy mengakui kendati BPJS Kesehatan memiliki media sendiri, akan tetapi pihaknya cukup terbantu sebab dengan banyak melibatkan media maka sosialisasi akan masif dan pihak BPJS Kesehatan sendiri bisa membagikan beragam kebijakan ke media untuk mencapai satu tujuan yakni JKN KIS bagi seluruh WNI.
Pada kesempatan itu Deputi Eddy juga memaparkan terkait capaian cakupan kepesertaan saat ini sebanyak 4.837.034 jiwa, atau 74,94 persen dari jumlah penduduk Riau sebanyak 6.454.751 jiwa itu. Selain itu juga memperkenalkan nomor baru care center.
Baca juga: BPJS Kesehatan dorong kreativitas untuk hadirkan inovasi
Baca juga: BPJS Kesehatan dan Good Doctor kerja sama sosialisasi JKN-KIS
Baca juga: Direktur BPJS sebut 83 persen penduduk Indonesia tercover JKN-KIS
Pewarta: Frislidia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: