Saham Korsel menguat didukung data ekspor, KOSPI terkerek 8,26 poin
1 November 2021 16:24 WIB
FOTO FILE: Seorang jurnalis berjalan melewati papan elektronik Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) di Bursa Korea (KRX) di Seoul, Korea Selatan, (20/1/2016). ANTARA/REUTERS /Kim Hong-Ji/am. (ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji)
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan berakhir lebih tinggi pada Senin, karena sentimen risiko mendapat dorongan dari data ekspor negara itu yang optimis, sementara investor menunggu pertemuan kebijakan di Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terkerek 8,26 poin atau 0,28 persen, menjadi menetap di 2.978,94 poin.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 0,14 persen dan 3,40 persen, sementara perusahaan platform Naver bertambah 0,37 persen.
Ekspor Korea Selatan melonjak 24 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya, didorong oleh pemulihan pasca-lockdown di pasar-pasar utama, yang mendorong permintaan untuk chip dan produk petrokimia Korea.
Namun, sebuah survei terpisah menunjukkan aktivitas pabrik negara itu tumbuh pada laju paling lambat dalam 13 bulan pada Oktober karena krisis pasokan global.
Baca juga: Saham Korea Selatan menguat didukung data ekspor yang optimis
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang akan mengakhiri pertemuan dua hari pada Rabu (3/11/2021), adalah puncak dari seminggu penuh pertemuan bank sentral yang kemungkinan akan menggerakkan pasar, dengan penyesuaian kebijakan yang mungkin dilakukan di bank sentral Inggris (BoE) dan bank sentral Australia (RBA).
Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 358,5 miliar won (304,79 juta dolar AS) di papan utama.
Won berakhir pada 1,176,5 per dolar AS di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,67 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya.
Baca juga: Saham Korsel ditutup turun tajam, indeks KOSPI anjlok 1,29 persen
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.176,1 per dolar, turun 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.176,4.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 1,2 basis poin menjadi 2,090 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 9,7 basis poin menjadi 2,486 persen.
Baca juga: Saham Korsel bersiap catat rugi mingguan kedua, imbas rantai pasokan
Baca juga: Saham Korea Selatan berakhir merosot dipicu aksi jual investor asing
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terkerek 8,26 poin atau 0,28 persen, menjadi menetap di 2.978,94 poin.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 0,14 persen dan 3,40 persen, sementara perusahaan platform Naver bertambah 0,37 persen.
Ekspor Korea Selatan melonjak 24 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya, didorong oleh pemulihan pasca-lockdown di pasar-pasar utama, yang mendorong permintaan untuk chip dan produk petrokimia Korea.
Namun, sebuah survei terpisah menunjukkan aktivitas pabrik negara itu tumbuh pada laju paling lambat dalam 13 bulan pada Oktober karena krisis pasokan global.
Baca juga: Saham Korea Selatan menguat didukung data ekspor yang optimis
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang akan mengakhiri pertemuan dua hari pada Rabu (3/11/2021), adalah puncak dari seminggu penuh pertemuan bank sentral yang kemungkinan akan menggerakkan pasar, dengan penyesuaian kebijakan yang mungkin dilakukan di bank sentral Inggris (BoE) dan bank sentral Australia (RBA).
Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 358,5 miliar won (304,79 juta dolar AS) di papan utama.
Won berakhir pada 1,176,5 per dolar AS di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,67 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya.
Baca juga: Saham Korsel ditutup turun tajam, indeks KOSPI anjlok 1,29 persen
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.176,1 per dolar, turun 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.176,4.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 1,2 basis poin menjadi 2,090 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 9,7 basis poin menjadi 2,486 persen.
Baca juga: Saham Korsel bersiap catat rugi mingguan kedua, imbas rantai pasokan
Baca juga: Saham Korea Selatan berakhir merosot dipicu aksi jual investor asing
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: