Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengingatkan mahasiswa untuk menghargai kerja kerasa para pemimpin negara terdahulu.

"Apa yang kita dapatkan hari ini adalah hasil kerja keras generasi terdahulu," kata dia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Baca juga: AHY: Sumpah Pemuda semakin relevan diperingati saat pandemi COVID-19

Ia menegaskan tidak ada yang terlalu hebat untuk bisa membangun bangsa sendirian. Ia menyatakan sinergitas, kolaborasi dan aksi nyata perlu dikedepankan bersama-sama untuk melakukan perubahan serta menjadi solusi atas permasalahan bangsa.

"Tiap masa ada tantangan dan pemimpinnya. Setiap pemimpin ada masa dan tantangannya," kata mantan perwira TNI AD ini.

Baca juga: AHY: Anugerah Informatif bukti partisipasi Demokrat dukung keterbukaan

Ia juga mengingatkan bahwa merawat demokrasi dan Pancasila adalah kerja lintas generasi. Sebagai bagian dari generasi muda, AHY menjelaskan muda adalah kekuatan, tapi bukan hanya bermakna usia biologis.

"Muda adalah kekuatan dalam pikiran dan tindakan untuk mengubah peluang menjadi tantangan. Muda juga keberanian untuk keluar dari zona nyaman, mendobrak status quo dan berani mengambil keputusan besar," jelas dia.

Baca juga: AHY ucapkan belasungkawa atas wafatnya eks Mensesneg Sudi Silalahi

Ia menegaskan usia muda adalah perubahan, transformasi besar atau hijrah untuk menjadi lebih baik. Jiwa muda tersebut dapat menggerakkan pada tujuan besar bersama yakni Indonesia Emas 2045.

Pernyataan itu dia katakan dalam webinar 'Suara Pancasila' yang digelar Dewan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat secara daring. Webinar itu diikuti ratusan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dan dibuka Rektor UIN, Prof Dr Amany Lubis.

Baca juga: AHY berharap Musda Partai Demokrat NTT berjalan aman

Lubis memuji dia sebagai negarawan, karena perempuan rektor itu pernah bekerja sama dengan dia saat menyusun kurikulum bagi Universitas Pertahanan.