KOI laporkan progres sanksi WADA kepada Jokowi di sela KTT G20
31 Oktober 2021 21:16 WIB
Arsip foto - Ketua KOI (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari saat memberi keterangan mengenai sanksi WADA, Jumat (8/10/2021). ANTARA/HO-Komite Olimpiade Indonesia/am.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari melaporkan progres penyelesaian sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Presiden Joko Widodo di sela KTT G20 di Roma, Italia, Sabtu waktu setempat.
Oktohari yang juga ketua satgas percepatan pembebasan sanksi WADA itu mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, presiden berpesan agar proses pencabutan sanksi terhadap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dapat segera dituntaskan.
Baca juga: Wapres minta Menpora berkomunikasi yang baik dengan WADA Okto melaporkan bahwa satgas langsung bergerak cepat setelah menerima tugas dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali untuk membantu percepatan pembebasan sanksi WADA terhadap LADI. LADI, lanjut dia, bahkan telah bekerja keras menyelesaikan 24 permasalahan yang tertunda (pending matters) yang saat ini sudah diserahkan kepada WADA.
“Saya melaporkan kepada presiden bahwa saat ini kami memiliki komunikasi intensif, baik dengan WADA, RADO (Badan Anti-Doping Regional) Asia, serta JADA (Badan Anti-Doping Jepang) yang akan mendampingi LADI. Respons dari Rheza Maulana (Wakil Ketua LADI) juga cepat menyelesaikan pending matters,” tutur Okto.
Menurut Okto, pihaknya akan melakukan rapat bersama pada 2 November mendatang bersama sejumlah pemangku kepentingan, termasuk WADA, RADO Asia, JADA, LADI, Kemenpora, dan Kementerian Keuangan.
Baca juga: KOI dan LADI kebut penyelesaian sanksi WADA
“Kami ingin memastikan fairness (keadilan) bagi semua sehingga kami akan memberikan gambaran utuh dan menjelaskan situasinya kepada WADA. Kami melihat ada celah untuk mendapatkan titik temu permasalahan ini,” pungkasnya.
KOI sebelumnya telah bertemu dan berkomunikasi langsung dengan Presiden WADA Witold Banka di General Assembly Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) di Crete, Yunani, akhir pekan lalu.
Okto beserta pengurus Komite Olimpiade Indonesia saat ini masih berada di Eropa dalam rangka diplomasi olahraga, baik memperkuat sinergi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC), Federasi Internasional (IF) serta membantu upaya percepatan pembebasan sanksi WADA terhadap LADI.
Baca juga: LADI klaim telah selesaikan 24 pending matters penyebab sanksi WADA
Oktohari yang juga ketua satgas percepatan pembebasan sanksi WADA itu mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, presiden berpesan agar proses pencabutan sanksi terhadap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dapat segera dituntaskan.
Baca juga: Wapres minta Menpora berkomunikasi yang baik dengan WADA Okto melaporkan bahwa satgas langsung bergerak cepat setelah menerima tugas dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali untuk membantu percepatan pembebasan sanksi WADA terhadap LADI. LADI, lanjut dia, bahkan telah bekerja keras menyelesaikan 24 permasalahan yang tertunda (pending matters) yang saat ini sudah diserahkan kepada WADA.
“Saya melaporkan kepada presiden bahwa saat ini kami memiliki komunikasi intensif, baik dengan WADA, RADO (Badan Anti-Doping Regional) Asia, serta JADA (Badan Anti-Doping Jepang) yang akan mendampingi LADI. Respons dari Rheza Maulana (Wakil Ketua LADI) juga cepat menyelesaikan pending matters,” tutur Okto.
Menurut Okto, pihaknya akan melakukan rapat bersama pada 2 November mendatang bersama sejumlah pemangku kepentingan, termasuk WADA, RADO Asia, JADA, LADI, Kemenpora, dan Kementerian Keuangan.
Baca juga: KOI dan LADI kebut penyelesaian sanksi WADA
“Kami ingin memastikan fairness (keadilan) bagi semua sehingga kami akan memberikan gambaran utuh dan menjelaskan situasinya kepada WADA. Kami melihat ada celah untuk mendapatkan titik temu permasalahan ini,” pungkasnya.
KOI sebelumnya telah bertemu dan berkomunikasi langsung dengan Presiden WADA Witold Banka di General Assembly Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) di Crete, Yunani, akhir pekan lalu.
Okto beserta pengurus Komite Olimpiade Indonesia saat ini masih berada di Eropa dalam rangka diplomasi olahraga, baik memperkuat sinergi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC), Federasi Internasional (IF) serta membantu upaya percepatan pembebasan sanksi WADA terhadap LADI.
Baca juga: LADI klaim telah selesaikan 24 pending matters penyebab sanksi WADA
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: