Airlangga: Australia dukung kebijakan Indonesia di sektor energi
31 Oktober 2021 05:31 WIB
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, di Hotel Splendide Royal, Roma, sebelum menghadiri KTT G20, Roma, Sabtu (30/10//2021). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Laily Rachev/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Australia mendukung kebijakan Indonesia di sektor energi berkaitan dengan perubahan iklim.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam keterangan pers secara virtual, usai mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Scott Morrison di Roma, Italia, Sabtu (30/10).
"Hari ini saya beserta Ibu Menteri Luar Negeri dan Ibu Menteri Keuangan mendampingi Presiden dalam berbagai kegiatan. Terkait pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, yang antara lain membahas tentang energi dan perubahan iklim, ini disepakati Australia mendukung kebijakan di sektor energi (Indonesia), dan transisi dari pada energi itu sendiri," ujar Airlangga.
Baca juga: Presiden Jokowi adakan pertemuan bilateral dengan PM Australia di Roma
Airlangga mengatakan transisi energi ini harus diikuti dengan pembiayaan maupun investasi terkait dengan iklim.
Selain itu, kata dia, teknologi yang tersedia juga harus terjangkau agar bisa mendorong percepatan dari pada energi hijau.
Adapun selain tentang energi, pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Australia juga menyepakati bahwa ekonomi digital akan dibahas dan diangkat dalam forum G20 mendatang di Indonesia.
Pembahasan ekonomi digital diperlukan agar kebijakan dan regulasi di sektor digital tidak berbeda dengan sektor konvensional, terutama dari segi platform digital.
"Diharapkan bahwa bullying di media, tentu saja akan diatur oleh para platform secara bertanggung jawab dan sinkron," ujarnya.
Lebih jauh dia menyampaikan Presiden Jokowi dan PM Australia secara khusus juga turut membahas green hydrogen industry di Kalimantan Utara. Di sana perusahaan Australia akan melakukan investasi di kawasan seluas 13.000 hektare.
Baca juga: Airlangga Hartarto: Australia akan izinkan warganya ke Indonesia
Hal itu disampaikan Airlangga dalam keterangan pers secara virtual, usai mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Scott Morrison di Roma, Italia, Sabtu (30/10).
"Hari ini saya beserta Ibu Menteri Luar Negeri dan Ibu Menteri Keuangan mendampingi Presiden dalam berbagai kegiatan. Terkait pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, yang antara lain membahas tentang energi dan perubahan iklim, ini disepakati Australia mendukung kebijakan di sektor energi (Indonesia), dan transisi dari pada energi itu sendiri," ujar Airlangga.
Baca juga: Presiden Jokowi adakan pertemuan bilateral dengan PM Australia di Roma
Airlangga mengatakan transisi energi ini harus diikuti dengan pembiayaan maupun investasi terkait dengan iklim.
Selain itu, kata dia, teknologi yang tersedia juga harus terjangkau agar bisa mendorong percepatan dari pada energi hijau.
Adapun selain tentang energi, pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Australia juga menyepakati bahwa ekonomi digital akan dibahas dan diangkat dalam forum G20 mendatang di Indonesia.
Pembahasan ekonomi digital diperlukan agar kebijakan dan regulasi di sektor digital tidak berbeda dengan sektor konvensional, terutama dari segi platform digital.
"Diharapkan bahwa bullying di media, tentu saja akan diatur oleh para platform secara bertanggung jawab dan sinkron," ujarnya.
Lebih jauh dia menyampaikan Presiden Jokowi dan PM Australia secara khusus juga turut membahas green hydrogen industry di Kalimantan Utara. Di sana perusahaan Australia akan melakukan investasi di kawasan seluas 13.000 hektare.
Baca juga: Airlangga Hartarto: Australia akan izinkan warganya ke Indonesia
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: