Jakarta (ANTARA) - Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi menilai kemenangan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di babak semifinal French Open, Sabtu, karena mereka bisa bermain lebih sabar dan tenang terutama saat poin-poin kritis.

Kemenangan Minions atas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terjadi dalam laga rubber game 21-19, 12-21, 26-24 dengan menampilkan persaingan ketat dari kedua wakil Indonesia ini.

"Marcus/Kevin bermain lebih tenang terutama saat poin-poin kritis dan tertinggal. Sebaliknya Fajar/Rian terlihat buru-buru mau selesaikan pertandingan jadi kurang kontrol," kata Herry lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Sabtu.

Dalam pertandingan ini, Minions sempat terlibat persaingan sengit dengan rekan senegaranya dan bahkan kehilangan inisiatif permainan di gim kedua.

Baca juga: Minions kalahkan Fajar/Rian menuju final French Open 2021

"Marcus/Kevin secara perlahan, saya lihat terus membaik tapi belum seratus persen. Sedikit lagi mereka bisa kembali ke performa terbaiknya. Untuk besok final saya harap mereka tetap berjuang, konsentrasi dan fokus," kata Herry.

Jalannya pertandingan yang ketat dilihat Herry sebagai kematangan permainan keempat anak didiknya meski masih ada kekurangan dan kelebihan yang patut diperhatikan.

"Pertandingan hari ini seru, ramai dan keduanya maksimal. Penampilannya bagus. Siapa pun yang menang tetap Indonesia," Herry menyebutkan.

Sementara itu, Fajar/Rian menyikapi kekalahan atas Kevin/Marcus dengan santai dan akan melakukan evaluasi agar bisa melakukan pembenahan.

Baca juga: Fajar/Rian tak grogi hadapi Minions di semifinal French Open

Pasangan unggulan ketiga ini hampir saja mewakili Indonesia di babak final ganda putra French Open, namun sayangnya mereka tak bisa menjaga keunggulan di gim poin ketiga.

"Tetap bersyukur Alhmdulillah bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera, sayang tadi sudah sempat unggul 20-17 belum bisa memanfaatkan kesempatan buat menang," Rian menuturkan.

Rian pun mengakui bahwa ia masih kurang sabar saat berada di poin kritis dan terlalu cepat ingin mengakhiri permainan lawan, padahal momen seperti ini rawan membuat lengah.

"Secara permainan kami sudah berusaha maksimal, hanya tinggal evaluasi di poin-poin kritis harus lebih pintar lagi cari caranya," pungkas Rian.

Baca juga: Hendra/Ahsan terhenti di perempat final French Open 2021
Baca juga: Praveen/Melati terhenti pada perempat final French Open 2021