Kabul (ANTARA News) - Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Selasa (7/3), berkelakar bahwa ia "tertekan" oleh istrinya selama pidato untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.

Karzai menanggapi pertanyaan dari hadirin yang didominasi perempuan di Kabul. Pertanyaan itu berkisar mengapa istrinya, Zenat --ginekolog-- tidak menemani dia.

Karzai dan Zenat memiliki seorang putra (4 tahun), tapi Zenat jarang terlihat di depan umum, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Saya tertekan di rumah, Anda dapat bertanya," kata Karzai. "Wewenang ada padanya. Ia punya pilihan mau tampil atau tidak. Seandainya saya bisa memaksa dia untuk datang, itu tentu baik sekali."

Di bagian lain pidatonya, Karzai mendesak tetua suku dan tokoh agama di Afghanistan agar mendorong kesadaran supaya masyarakat tak melakukan kekerasan terhadap perempuan. Ia mengatakan itu sejalan dengan ajaran Islam dan Undang-Undang Dasar Afghanistan.

Afghanistan memiliki catatan buruk mengenai hak asasi manusia dan pemerintah Karzai baru-baru ini telah menghadapi kecaman dari berbagai kelompok seperti Amnesty International setelah mengumumkan rencana untuk memberi para pejabat wewenang untuk mengatur tempat berteduh buat perempuan.

Masyarakat Afghanistan masih sangat didominasi oleh kaum pria. Kaum pria menjadi pembuat keputusan dalam kehidupan keluarga, banyak perempuan masih memakai burqa, dan kawin paksa biasa terjadi di negeri itu.

Namun, gambaran tersebut telah membaik sejak masa kekuasaan Taliban, ketika perempuan dilarang meninggalkan rumah tanpa ditemani anggota pria dari keluarganya dan tak diperkenankan bersekolah apalagi bekerja.
(*)