UOB berikan penghargaan kepada perupa asal Pontianak
30 Oktober 2021 15:11 WIB
Pengumuman kompetisi seni lukis secara virtual dalam ajang "2021 UOB Painting of the Year" yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Jakarta, Sabtu (30/10/2021). ANTARA/ HO-UOB.
Jakarta (ANTARA) - Bank UOB Indonesia memberikan penghargaan "2021 UOB Painting of the Year" kepada perupa asal Pontianak Melianta Muliawan (29) atas karyanya yang mengangkat budaya masyarakat Tionghoa di daerahnya.
"Tim juri menilai karya Melianta menarik karena menggambarkan tradisi membakar kertas yang sudah terlupakan di era modern saat ini," tutur Direktur Bank UOB Indonesia, Hendra Gunawan, di Jakarta, Sabtu, pada acara pengumuman pemenang kompetisi lukis ini.
Melianta Muliawan mengatakan, budaya Tionghoa yang diwariskan secara turun temurun kini semakin jarang dipraktikkan, sehingga melalui karyanya dia ingin mengajak masyarakat melestarikan budaya tersebut.
Dalam karya seninya, Melianta menciptakan replika porselen dan menggunakan bahan yang menyerupai kertas, seolah mengembalikan benda-benda yang pernah dimiliki nenek moyangnya sebagai upaya melestarikan tradisi budaya.
Sebagai pemenang utama "2021 UOB Painting of the Year" (Indonesia), Melianta Muliawan mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya akan dikompetisikan dengan karya seni para pemenang dari Malaysia, Singapura, dan Thailand, dalam ajang UOB Southeast Asian Painting of the Year Award yang akan diumumkan secara daring pada 26 November 2021 di Singapura.
Melianta juga berkesempatan mengikuti program residensial selama satu bulan di Fukuoka Asian Art Museum di Jepang atau di UOB Art Gallery di Shanghai, Tiongkok.
Salah satu dewan juri yang juga pengajar di ITB, Agung Hujatnikajennong mengatakan, penilaian tertinggi diberikan kepada Meliantha karena berhasil menuangkan ide tentang tradisi masyarakat Tionghoa dengan menggunakan teknik bordir pada bahan "tyvec".
"Visualisasinya akan porselen dinasti kuno menjadi penanda akan pentingnya upaya melindungi jati diri kita, nilai-nilai, kepercayaan, serta tradisi yang memungkinkan kita memahami generasi sebelumnya dan sejarah dari mana mereka berasal," tutur Agung.
Sementara untuk kategori pendatang baru, dimenangkan Chrisna Fernand (28) untuk karya seni berjudul "Raksasa" (Leviathan) yang menyoroti urgensi untuk mendorong Indonesia dalam mengadopsi perekonomian rendah karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan.
"Pemanfaatan energi di Indonesia, telah lama didominasi oleh sumber daya fosil yang menyumbang pemanasan global serta pencemaran air dan udara, aehingga melalui karya ini, saya ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan," kata Chrisna.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, yang hadir dalam pengumuman pemenang "2021 UOB Painting of The Year" mengatakan, ekonomi kreatif Indonesia saat ini menduduki peringkat tiga besar dunia setelah Amerika Serikat dan Korea dari segi persentase terhadap PDB.
"Pemerintah akan terus memfasilitasi perkembangan industri kreatif dengan membangun ekosistem yang kokoh dari hulu ke hilir. Dengan demikian, hal ini dapat mendorong para pelaku dan penggerak ekonomi kreatif untuk berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian negara," kata Sanidaga.
Baca juga: Perupa asal Bali respons pandemi lewat karya "Blind in Paradise"
Baca juga: Museum Basoeki Abdullah tunggu karya perupa muda
Hendra mengatakan, UOB Painting of the Year ini merupakan ajang yang memberikan lebih banyak peluang bagi perupa nasional di pentas seni regional dan internasional.
"Selama lebih dari satu dekade, kami telah membina, menemukan dan mendukung perupa dari seluruh Indonesia sehingga mereka dapat menyalurkan pemikiran kreatif mereka dan berbagi pengalaman melalui seni," ujarnya.
Sejak wabah pandemi merebak pada tahun 2020, UOB Indonesia telah memfasilitasi pengiriman karya seni secara digital guna memberikan kesempatan bagi peserta di seluruh Tanah Air.
"Tahun ini, ajang UOB Painting of the Year mengajak perupa Indonesia dan masyarakat luas untuk mengirimkan karya seni mereka secara daring mulai 29 April hingga 7 Agustus 2021," kata Hendra.
Sebanyak 41 karya seni yang menjadi finalis, termasuk delapan karya yang menjadi pemenang dari kompetisi UOB Painting of the Year 2021, akan dipamerkan secara daring di virtual space pada Art Moments Jakarta Online 2 (AMJO2) yang dapat diakses melalui www.artmomentsjakarta.com mulai 22 November hingga 21 Desember 2021.
Selain itu, 15 karya pemenang dan finalis beserta karya perupa yang diwakilkan oleh para galeri peserta AMJO2 juga dapat dinikmati secara luring di CAN’s Gallery Tanah Abang Jakarta Pusat mulai 3 hingga 5 Desember 2021.
Baca juga: 109 perupa perempuan Indonesia pamerkan karya seni di Yogyakarta
Baca juga: Pesan keragaman perupa Indonesia di Art for Cancer
"Tim juri menilai karya Melianta menarik karena menggambarkan tradisi membakar kertas yang sudah terlupakan di era modern saat ini," tutur Direktur Bank UOB Indonesia, Hendra Gunawan, di Jakarta, Sabtu, pada acara pengumuman pemenang kompetisi lukis ini.
Melianta Muliawan mengatakan, budaya Tionghoa yang diwariskan secara turun temurun kini semakin jarang dipraktikkan, sehingga melalui karyanya dia ingin mengajak masyarakat melestarikan budaya tersebut.
Dalam karya seninya, Melianta menciptakan replika porselen dan menggunakan bahan yang menyerupai kertas, seolah mengembalikan benda-benda yang pernah dimiliki nenek moyangnya sebagai upaya melestarikan tradisi budaya.
Sebagai pemenang utama "2021 UOB Painting of the Year" (Indonesia), Melianta Muliawan mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya akan dikompetisikan dengan karya seni para pemenang dari Malaysia, Singapura, dan Thailand, dalam ajang UOB Southeast Asian Painting of the Year Award yang akan diumumkan secara daring pada 26 November 2021 di Singapura.
Melianta juga berkesempatan mengikuti program residensial selama satu bulan di Fukuoka Asian Art Museum di Jepang atau di UOB Art Gallery di Shanghai, Tiongkok.
Salah satu dewan juri yang juga pengajar di ITB, Agung Hujatnikajennong mengatakan, penilaian tertinggi diberikan kepada Meliantha karena berhasil menuangkan ide tentang tradisi masyarakat Tionghoa dengan menggunakan teknik bordir pada bahan "tyvec".
"Visualisasinya akan porselen dinasti kuno menjadi penanda akan pentingnya upaya melindungi jati diri kita, nilai-nilai, kepercayaan, serta tradisi yang memungkinkan kita memahami generasi sebelumnya dan sejarah dari mana mereka berasal," tutur Agung.
Sementara untuk kategori pendatang baru, dimenangkan Chrisna Fernand (28) untuk karya seni berjudul "Raksasa" (Leviathan) yang menyoroti urgensi untuk mendorong Indonesia dalam mengadopsi perekonomian rendah karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan.
"Pemanfaatan energi di Indonesia, telah lama didominasi oleh sumber daya fosil yang menyumbang pemanasan global serta pencemaran air dan udara, aehingga melalui karya ini, saya ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan," kata Chrisna.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, yang hadir dalam pengumuman pemenang "2021 UOB Painting of The Year" mengatakan, ekonomi kreatif Indonesia saat ini menduduki peringkat tiga besar dunia setelah Amerika Serikat dan Korea dari segi persentase terhadap PDB.
"Pemerintah akan terus memfasilitasi perkembangan industri kreatif dengan membangun ekosistem yang kokoh dari hulu ke hilir. Dengan demikian, hal ini dapat mendorong para pelaku dan penggerak ekonomi kreatif untuk berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian negara," kata Sanidaga.
Baca juga: Perupa asal Bali respons pandemi lewat karya "Blind in Paradise"
Baca juga: Museum Basoeki Abdullah tunggu karya perupa muda
Hendra mengatakan, UOB Painting of the Year ini merupakan ajang yang memberikan lebih banyak peluang bagi perupa nasional di pentas seni regional dan internasional.
"Selama lebih dari satu dekade, kami telah membina, menemukan dan mendukung perupa dari seluruh Indonesia sehingga mereka dapat menyalurkan pemikiran kreatif mereka dan berbagi pengalaman melalui seni," ujarnya.
Sejak wabah pandemi merebak pada tahun 2020, UOB Indonesia telah memfasilitasi pengiriman karya seni secara digital guna memberikan kesempatan bagi peserta di seluruh Tanah Air.
"Tahun ini, ajang UOB Painting of the Year mengajak perupa Indonesia dan masyarakat luas untuk mengirimkan karya seni mereka secara daring mulai 29 April hingga 7 Agustus 2021," kata Hendra.
Sebanyak 41 karya seni yang menjadi finalis, termasuk delapan karya yang menjadi pemenang dari kompetisi UOB Painting of the Year 2021, akan dipamerkan secara daring di virtual space pada Art Moments Jakarta Online 2 (AMJO2) yang dapat diakses melalui www.artmomentsjakarta.com mulai 22 November hingga 21 Desember 2021.
Selain itu, 15 karya pemenang dan finalis beserta karya perupa yang diwakilkan oleh para galeri peserta AMJO2 juga dapat dinikmati secara luring di CAN’s Gallery Tanah Abang Jakarta Pusat mulai 3 hingga 5 Desember 2021.
Baca juga: 109 perupa perempuan Indonesia pamerkan karya seni di Yogyakarta
Baca juga: Pesan keragaman perupa Indonesia di Art for Cancer
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021
Tags: