Pontianak (ANTARA) - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan atas nama Pemerintah Kota Pontianak pihaknya mendukung terselenggaranya latihan kader yang dilaksanakan Serumpun Bangsa Melayu (Sebayu).

"Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak memberikan apresiasi setinggi-tingginya dengan diselenggarakan latihan kader Sebayu (Lakas) I," kata Bahasan saat membuka Lakas I di Pontianak, Sabtu.

Bahasan berharap, melalui pelatihan ini Sebayu dapat menggali adat budaya Melayu yang asli, yang tidak tercampur dengan unsur-unsur lainnya.

"Mudah-mudahan dilaksanakannya latihan kader ini, bisa menjadi potensi, semangat, dan dorongan untuk menggali adat budaya Melayu yang sebenarnya, sehingga keberagaman dan kekayaaan adat istiadat yang ada, dapat kita lestarikan bersama," ujarnya.

Baca juga: Bahasa Melayu Pontianak ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda

Penduduk Kota Pontianak, kata dia, memiliki kemajemukan, tapi hidup dengan rukun dan damai. "Sukunya majemuk, agamanya majemuk, kuliner, dan warung kopinya juga majemuk, sehingga dalam pelaksanaan penanganan COVID-19, kami banyak dihadapkan dengan kondisi yang dilematis," ungkapnya.

Bahasan menyatakan, kemajemukan ini berpengaruh dalam menangani COVID-19, karena warga negara Indonesia khususnya Kota Pontianak sangat komunal sehingga sulit untuk menjaga jarak.

"Karena, maunya berkerumun, berkunjung, bertatap muka, bersalaman, dan berpelukan. Hal ini merupakan adat dan tradisi yang sudah ada sejak lama di Kota Pontianak," ungkapnya.

Bahasan berharap etnis-etnis lainnya bisa membantu mengedukasi masyarakat bahwa penting hidup rukun dan damai.

"Karena dengan hidup rukun semuanya akan cair, akan selesai, dan indah. Ini semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak," ujarnya.

Baca juga: Pontianak gelar lomba menghidangkan makanan Saprahan
Baca juga: Festival arakan pengantin sambut ulang tahun Pontianak ke-248