Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon menyatakan hal itu saat bertemu dengan Retno menjelang KTT G20 di Roma, Italia, pada Jumat waktu setempat (29/10).
Dengan mengambil tema besar “Recover Together, Recover Stronger ”untuk keketuaannya di G20, Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia akan memberikan perhatian besar terhadap kepentingan negara berkembang.
“Inklusivitas akan menjadi kata kunci dari keketuaan Indonesia di G20,” tutur Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara virtual tentang kegiatannya selama di Roma pada Sabtu.
Meksiko menilai tepat pendekatan yang diambil Indonesia tersebut selama memimpin G20, ujar Retno.
Good meeting with FM Marcelo Casaubon @m_ebrard of Mexico ???????? at the Indonesian Embassy in Rome (29/10) Mexico conveyed its support towards Indonesia’s G20 presidency for 2022 pic.twitter.com/C0k64AAsQ2
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) October 29, 2021
Indonesia akan mengetuai kelompok 20 ekonomi utama dunia untuk pertama kalinya mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Serah terima keketuaan dari Italia ke Indonesia akan dilakukan pada KTT G20 di Roma pada 30-31 Oktober tahun ini.
Selama menjalankan perannya sebagai ketua G20, Indonesia akan berfokus pada isu kesehatan dan penanganan pandemi serta pembangunan berkelanjutan, selain perhatian bagi sektor UMKM dan ekonomi digital yang menjadi mesin pendorong ekonomi pada masa pandemi.
Menggarisbawahi semangat utama Indonesia menuju pemulihan bersama pasca pandemi COVID-19, Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya mementingkan anggota G20 saja, tetapi juga memberi perhatian besar kepada negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Latin, serta negara kepulauan di Pasifik dan Karibia.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia fokus pada pemulihan ekonomi
Baca juga: Presiden: KTT G20 jadi "showcase" kemampuan Indonesia tangani pandemi