BKKBN Sulut: Keluarga tempat pertama dan utama perkembangan anak
29 Oktober 2021 23:26 WIB
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara, Diano T Tandaju memberikan materi dalam rapat evaluasi KKBPK di Kota Kotamobagu. ANTARA/HO-BKKBN Sulut (1)
Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara Diano T Tandaju mengatakan keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi perkembangan anak.
"Karena itu, peran dan fungsi keluarga menjadi sangat penting dan bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak," kata Diano pada Rapat Evaluasi Program KKBPK di Kota Kotamobagu, Jumat.
Baca juga: BKKBN Sulut antisipasi "baby boom" saat pandemi COVID-19
Keluarga, sebut dia, adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
"Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat," ujarnya.
Tantangan dan permasalahan keluarga yang dihadapi di Indonesia, menurut dia, terkait dengan angka kematian bayi serta pertumbuhan balita kerdil (stunting). Selain itu, persentase penduduk miskin, meningkatnya angka perceraian, jumlah remaja yang mengkonsumsi Napsa, serta hubungan seks pranikah.
"Ada sejumlah permasalahan yang menjadi penyebabnya, di antaranya perubahan struktur keluarga dari keluarga besar menjadi keluarga inti dan adanya perubahan peran gender," ucapnya.
Baca juga: BKKBN intensif kampanye 1.000 hari pertama cegah kekerdilan
Baca juga: Asisten: Sulut mendukung program keluarga berencana
.
Selanjutnya, meningkatnya biaya hidup dan tingkat kemiskinan yang masih tinggi, ketidakseimbangan pekerjaan dan kehidupan yang dapat meningkatkan konflik dan stres serta dampak teknologi informasi.
.
Diano dalam rapat evaluasi ini didampingi Ketua DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut, Nancy Tandaju-Gorung, Koordinator Bidang KB /KR, dr Alfrida Bayang, serta Kadis PP dan KB Kota Kotamobagu Ahmad Yani Umar, bersama petugas lapangan KB dan kader.
"Karena itu, peran dan fungsi keluarga menjadi sangat penting dan bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak," kata Diano pada Rapat Evaluasi Program KKBPK di Kota Kotamobagu, Jumat.
Baca juga: BKKBN Sulut antisipasi "baby boom" saat pandemi COVID-19
Keluarga, sebut dia, adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
"Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat," ujarnya.
Tantangan dan permasalahan keluarga yang dihadapi di Indonesia, menurut dia, terkait dengan angka kematian bayi serta pertumbuhan balita kerdil (stunting). Selain itu, persentase penduduk miskin, meningkatnya angka perceraian, jumlah remaja yang mengkonsumsi Napsa, serta hubungan seks pranikah.
"Ada sejumlah permasalahan yang menjadi penyebabnya, di antaranya perubahan struktur keluarga dari keluarga besar menjadi keluarga inti dan adanya perubahan peran gender," ucapnya.
Baca juga: BKKBN intensif kampanye 1.000 hari pertama cegah kekerdilan
Baca juga: Asisten: Sulut mendukung program keluarga berencana
.
Selanjutnya, meningkatnya biaya hidup dan tingkat kemiskinan yang masih tinggi, ketidakseimbangan pekerjaan dan kehidupan yang dapat meningkatkan konflik dan stres serta dampak teknologi informasi.
.
Diano dalam rapat evaluasi ini didampingi Ketua DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut, Nancy Tandaju-Gorung, Koordinator Bidang KB /KR, dr Alfrida Bayang, serta Kadis PP dan KB Kota Kotamobagu Ahmad Yani Umar, bersama petugas lapangan KB dan kader.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: