Surabaya (ANTARA) - Aplikasi Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo atau Peken yang berfungsi mempermudah pemasaran toko kelontong dan UMKM di Kota Surabaya, Jatim, bakal diluncurkan pada Minggu (31/10).

"Aplikasi belanja daring ini, sudah bisa diakses oleh masyarakat untuk memilih produk-produk berkualitas karya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Surabaya," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M. Fikser di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, aplikasi tersebut dapat diinstal di ponsel berbasis android dan memiliki beberapa fitur di dalamnya. Fitur yang pertama adalah Toko Kelontong, dimana masyarakat dapat memilih berbagai kebutuhan pokok mulai beras, gula, minyak dan lain sebagainya.

Sedangkan fitur kedua adalah UMKM, di dalam fitur ini ada beberapa pilihan produk, antara lain berupa kraf, fashion dan kuliner.

"Jadi masyarakat tinggal pilih saja. Karena ini kan seperti market place pada umumnya, tinggal pilih sesuai kebutuhan, klik masukkan ke keranjang, konfirmasi ke penjual, setelah itu pembeli transfer," kata Fikser.

Ia menjelaskan, yang membuat beda Peken Surabaya dengan aplikasi toko daring lainnya yaitu tidak ada bank penengah antara penjual dan pembeli. Tidak adanya bank penengah tersebut, penjual dan pembeli akan merasa lebih aman dan nyaman ketika transaksi. Selain itu, cara ini berguna untuk meminimalisir terjadinya salah transfer.

"Pemerintah sebagai penengah kalau ada permasalahan di level bawah. Maka dari itu, supaya orang merasa aman dan nyaman ketika transaksi, kita lakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap toko yang akan mendaftarkan diri di Peken Surabaya," katanya.

Masih soal transaksi, lanjutnya, pada aplikasi ini juga disediakan fitur pembayaran QR code untuk seluruh perbankan yang ada. Selain itu, setiap transaksi juga akan mendapatkan report laporan yang nantinya digunakan untuk bahan evaluasi pegiat UMKM.

"Nanti bakal ketahuan UMKM mana saja yang perlu mendapat pembinaan bagi yang pasarnya kurang. Itu nantinya akan dapat intervensi dari pemerintah, seperti membantu manajemen keuangannya dan bantu pemasaran juga. Jadi ada semacam bintang untuk penilaian produknya dari customer, diharapkan ada untungnya bagi UMKM yang bergabung," ujarnya.

Fikser menambahkan, aplikasi Peken Surabaya diharapkan bukan sekadar memudahkan masyarakat dan UMKM Surabaya. Akan tetapi juga memudahkan wisatawan yang datang ke kota ini ketika akan membeli oleh-oleh.

"Nah wisatawan sekarang lebih mudah kalau cari oleh-oleh, makanan khas Suroboyo itu cari di mana sih? Ya tinggal akses Peken Surabaya ini," katanya.

Aplikasi ini rencananya diluncurkan bersamaan dengan event Surabaya Fashion Week (SFW) di Grand City Mal, Surabaya pada 31 Oktober 2021.


Baca juga: Pupuk Kaltim bantu UMKM lokal "go digital" lewat aplikasi Mitros

Baca juga: Aplikasi Tokko bantu kembangkan UMKM

Baca juga: Menteri Johnny ajak UMKM dan pelaku wisata gunakan aplikasi JPHub