Indonesia terima kedatangan 6,5 juta dosis vaksin COVID-19
29 Oktober 2021 18:08 WIB
Petugas kargo membawa boks berisi vaksin Sinovac Tahap ke-107 setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (29/10/2021). Sebanyak 4.000.000 dosis didatangkan dalam bentuk vaksin jadi melalui skema pembelian langsung. ANTARA/HO-Kominfo/InfoPublik/Amiriyandi/am.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menerima tiga tahap kedatangan vaksin COVID-19 total 6,5 juta dosis dari produsen Pfizer, AstraZeneca dan Sinovac pada Jumat.
"Dengan kedatangan vaksin hari ini, maka jumlah total vaksin yang telah hadir di Indonesia baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku adalah 312.335.760 dosis," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin tersebut adalah pengiriman ke-105 Pfizer sebanyak 1.263.600 dosis, tahap ke-106 AstraZeneca sebanyak 1.336.200 dosis, dan tahap ke-107 Sinovac sebanyak 4.000.000 dosis. Seluruh vaksin ini didatangkan dalam bentuk vaksin jadi melalui skema pembelian langsung.
Menurut Nadia penambahan stok vaksin di Indonesia diharapkan masyarakat dapat segera melakukan vaksinasi untuk mengantisipasi gelombang lanjutan COVID-19.
Vaksin tahap ke-105 segera didistribusikan ke berbagai wilayah untuk percepatan penyuntikan pada wilayah dengan cakupan vaksinasi rendah. Vaksin Pfizer yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta - Jakarta, Banten itu akan dikirimkan ke empat lokasi yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, Dinkes Bengkulu, Dinkes Nusa Tenggara Barat, dan Dinkes Lampung.
Baca juga: Menlu RI dukung "pandemic treaty" untuk pemerataan vaksin
Baca juga: Pakar: Kinerja vaksin COVID-19 ditentukan kondisi sistem imun
Sementara vaksin tahap ke-105 yang mendarat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, akan disalurkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah, serta yang tiba di Bandara Juanda - Surabaya segera dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Timur.
“Pasokan vaksin COVID-19 terus berdatangan seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Vaksin sudah tersedia, jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda vaksinasi," katanya.
Menurut Nadia kebijakan itu menjadi langkah antisipasi Indonesia menghadapi gelombang ketiga COVID-19. "Meski tentu saja kita berharap tidak terjadi di Indonesia,” katanya.
Nadia menambahkan vaksinasi merupakan salah satu perlindungan utama bagi masyarakat Indonesia dari ancaman infeksi COVID-19.
Dengan menerima vaksinasi, katanya, masyarakat mendapatkan perlindungan lebih agar bisa terhindar dari risiko sakit berat dan akibat buruk lainnya apabila terjangkit COVID-19.
“Kita berharap herd immunity atau kekebalan komunal segera terbangun, karena itu pemerintah menargetkan 208 juta penduduk untuk segera mendapatkan vaksinasi,” katanya.
Baca juga: Kedatangan 12 juta dosis vaksin pastikan percepatan vaksinasi optimal
Baca juga: Vaksin COVID-19 apa saja yang dipakai di Indonesia?
"Dengan kedatangan vaksin hari ini, maka jumlah total vaksin yang telah hadir di Indonesia baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku adalah 312.335.760 dosis," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin tersebut adalah pengiriman ke-105 Pfizer sebanyak 1.263.600 dosis, tahap ke-106 AstraZeneca sebanyak 1.336.200 dosis, dan tahap ke-107 Sinovac sebanyak 4.000.000 dosis. Seluruh vaksin ini didatangkan dalam bentuk vaksin jadi melalui skema pembelian langsung.
Menurut Nadia penambahan stok vaksin di Indonesia diharapkan masyarakat dapat segera melakukan vaksinasi untuk mengantisipasi gelombang lanjutan COVID-19.
Vaksin tahap ke-105 segera didistribusikan ke berbagai wilayah untuk percepatan penyuntikan pada wilayah dengan cakupan vaksinasi rendah. Vaksin Pfizer yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta - Jakarta, Banten itu akan dikirimkan ke empat lokasi yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, Dinkes Bengkulu, Dinkes Nusa Tenggara Barat, dan Dinkes Lampung.
Baca juga: Menlu RI dukung "pandemic treaty" untuk pemerataan vaksin
Baca juga: Pakar: Kinerja vaksin COVID-19 ditentukan kondisi sistem imun
Sementara vaksin tahap ke-105 yang mendarat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, akan disalurkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah, serta yang tiba di Bandara Juanda - Surabaya segera dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Timur.
“Pasokan vaksin COVID-19 terus berdatangan seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Vaksin sudah tersedia, jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda vaksinasi," katanya.
Menurut Nadia kebijakan itu menjadi langkah antisipasi Indonesia menghadapi gelombang ketiga COVID-19. "Meski tentu saja kita berharap tidak terjadi di Indonesia,” katanya.
Nadia menambahkan vaksinasi merupakan salah satu perlindungan utama bagi masyarakat Indonesia dari ancaman infeksi COVID-19.
Dengan menerima vaksinasi, katanya, masyarakat mendapatkan perlindungan lebih agar bisa terhindar dari risiko sakit berat dan akibat buruk lainnya apabila terjangkit COVID-19.
“Kita berharap herd immunity atau kekebalan komunal segera terbangun, karena itu pemerintah menargetkan 208 juta penduduk untuk segera mendapatkan vaksinasi,” katanya.
Baca juga: Kedatangan 12 juta dosis vaksin pastikan percepatan vaksinasi optimal
Baca juga: Vaksin COVID-19 apa saja yang dipakai di Indonesia?
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: