Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat kredit perbankan tumbuh Rp10,98 triliun menjadi Rp1.754,93 triliun sampai pekan terakhir Februari, didorong oleh kenaikan kredit rupiah maupun valas masing-masing Rp8,36 triliun dan Rp2,53 triliun.

Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta Senin mengatakan bahwa kredit rupiah naik pada 4 kelompok bank swasta, persero, KCBA dan BPD, tertinggi pada kelompok bank swasta sebesar Rp4,55 triliun, sedangkan kelompok bank campuran mengalami penurunan sebesar Rp0,01 triliun.

Kondisi yang hampir sama terjadi pada kredit valas, yang mana kredit turun di kelompok bank campuran sebesar Rp0,85 triliun, sedangkan kredit di 3 kelompok bank swasta, persero, dan KCBA naik. Sementara itu, kredit valas di BPD tidak mengalami perubahan.

Pada pekan laporan, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mengalami penurunan namun lebih kecil dibandingkan pekan sebelumnya yakni sebesar Rp4,95 triliun yang disebabkan oleh DPK rupiah turun Rp8,02 triliun, sedangkan DPK valas naik Rp3,07 triliun.

Dalam rangka ekspansi kredit, perbankan mengurangi penempatan pada alat likuid terutama pada SBI sehingga selama 2011 (ytd) DPK perbankan masih tercatat mengalami penurunan sebesar Rp68,68 triliun atau 2,94 persen, sedangkan secara tahunan (yoy) tetap naik sebesar Rp343,15 triliun atau 17,83 persen.

(D012/N002/S026)