Airlangga: Informasi yang kredibel dan optimis sangat diperlukan
29 Oktober 2021 10:41 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam seminar nasional pada Rapat Koordinasi Nasional ke-12 Komisi Informasi se-Indonesia di Jakarta, Kamis (28/10/2021). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penyebaran informasi yang kredibel, benar, dan menumbuhkan rasa optimisme masyarakat sangatlah diperlukan saat ini.
"Tentunya peran dari para pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) dari berbagai tingkatan menjadi penting agar hoaks tidak mudah menyebar dan sentimen positif terutama pada penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang sedang diupayakan dapat terus mengalir,” kata Airlangga saat seminar nasional pada Rapat Koordinasi Nasional ke-12 Komisi Informasi se-Indonesia di Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat, ia menuturkan tingginya jumlah pengguna media sosial yang masih relatif muda, beragamnya sumber informasi, dan tingkat literasi digital yang masih perlu ditingkatkan, menjadi suatu tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengantisipasi munculnya disinformasi atau hoaks yang beredar di masyarakat.
Informasi tanpa konfirmasi dan kaidah jurnalistik yang baik akan cepat menyebar akibat generasi yang dengan mudah melakukan post, like, dan share tanpa diimbangi dengan dengan literasi digital yang mumpuni. Oleh karenanya, peningkatan efektifitas komunikasi kebijakan publik harus terus dilakukan.
Maka dari itu, Airlangga berpendapat perbaikan dari sisi kesehatan dan ekonomi harus didorong agar terus berlanjut, karena struktur penduduk Indonesia yang saat ini mayoritas generasi Z dan milenial berusia 8-39 tahun dengan perkiraan jumlah sekitar 150 juta orang yang memiliki tingkat adopsi digital tinggi, menghadirkan peluang dan tantangan tersendiri termasuk dalam pengelolaan informasi secara digital selama pandemi.
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada triwulan II 2020 menunjukkan bahwa 51,5 persen masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk mengakses media sosial dan 32,9 persen untuk berkomunikasi lewat pesan.
Hal ini menunjukkan bahwa peran dunia digital dalam penyebaran informasi sangatlah besar, sehingga peluang ini haruslah dapat dimanfaatkan untuk dapat menyebarkan berita-berita baik terkait pemulihan ekonomi nasional.
Berbagai upaya dan strategi yang telah dilakukan oleh pemerintah tentunya akan dapat berhasil jika mendapat dukungan dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, terutama dari para media dan pengelola informasi mulai dari tingkat pusat, daerah, hingga lingkup paling kecil, yaitu pemerintah desa.
Menko Airlangga pun menunjukkan keyakinannya bahwa dengan kolaborasi yang baik di antara berbagai pihak, akselerasi pemulihan ekonomi yang inklusif akan dapat dicapai lebih cepat.
“Sekali lagi saya mengucapkan selamat atas penyelenggaraan acara seminar nasional pada Rakornas ke-12 Komisi Informasi se-Indonesia. Semoga kita semua dapat terus menyebarkan berita baik dan optimisme terkait pemulihan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional ke depan,” tutupnya.
Baca juga: Keterbukaan Informasi, sebuah langkah menumbuhkan kepercayaan
Baca juga: Kemenko Perekonomian kembali raih penghargaan Badan Publik Informatif
Baca juga: Airlangga : Governance Risk and Control respon cepat dinamika pandemi
"Tentunya peran dari para pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) dari berbagai tingkatan menjadi penting agar hoaks tidak mudah menyebar dan sentimen positif terutama pada penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang sedang diupayakan dapat terus mengalir,” kata Airlangga saat seminar nasional pada Rapat Koordinasi Nasional ke-12 Komisi Informasi se-Indonesia di Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat, ia menuturkan tingginya jumlah pengguna media sosial yang masih relatif muda, beragamnya sumber informasi, dan tingkat literasi digital yang masih perlu ditingkatkan, menjadi suatu tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengantisipasi munculnya disinformasi atau hoaks yang beredar di masyarakat.
Informasi tanpa konfirmasi dan kaidah jurnalistik yang baik akan cepat menyebar akibat generasi yang dengan mudah melakukan post, like, dan share tanpa diimbangi dengan dengan literasi digital yang mumpuni. Oleh karenanya, peningkatan efektifitas komunikasi kebijakan publik harus terus dilakukan.
Maka dari itu, Airlangga berpendapat perbaikan dari sisi kesehatan dan ekonomi harus didorong agar terus berlanjut, karena struktur penduduk Indonesia yang saat ini mayoritas generasi Z dan milenial berusia 8-39 tahun dengan perkiraan jumlah sekitar 150 juta orang yang memiliki tingkat adopsi digital tinggi, menghadirkan peluang dan tantangan tersendiri termasuk dalam pengelolaan informasi secara digital selama pandemi.
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada triwulan II 2020 menunjukkan bahwa 51,5 persen masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk mengakses media sosial dan 32,9 persen untuk berkomunikasi lewat pesan.
Hal ini menunjukkan bahwa peran dunia digital dalam penyebaran informasi sangatlah besar, sehingga peluang ini haruslah dapat dimanfaatkan untuk dapat menyebarkan berita-berita baik terkait pemulihan ekonomi nasional.
Berbagai upaya dan strategi yang telah dilakukan oleh pemerintah tentunya akan dapat berhasil jika mendapat dukungan dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, terutama dari para media dan pengelola informasi mulai dari tingkat pusat, daerah, hingga lingkup paling kecil, yaitu pemerintah desa.
Menko Airlangga pun menunjukkan keyakinannya bahwa dengan kolaborasi yang baik di antara berbagai pihak, akselerasi pemulihan ekonomi yang inklusif akan dapat dicapai lebih cepat.
“Sekali lagi saya mengucapkan selamat atas penyelenggaraan acara seminar nasional pada Rakornas ke-12 Komisi Informasi se-Indonesia. Semoga kita semua dapat terus menyebarkan berita baik dan optimisme terkait pemulihan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional ke depan,” tutupnya.
Baca juga: Keterbukaan Informasi, sebuah langkah menumbuhkan kepercayaan
Baca juga: Kemenko Perekonomian kembali raih penghargaan Badan Publik Informatif
Baca juga: Airlangga : Governance Risk and Control respon cepat dinamika pandemi
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: