Jakarta (ANTARA) - Spanyol akan melarang iklan makanan dan minuman tidak sehat seperti cokelat, biskuit, dan es krim yang ditujukan untuk anak-anak guna membantu memerangi obesitas pada kaum muda, kata menteri urusan konsumen, Kamis.
"Anak-anak sangat rentan terhadap iklan dan merupakan kewajiban kami untuk melindungi mereka," kata Menteri Alberto Garzon di Twitter.
Ada lima kategori produk yang dilarang diiklankan untuk anak di bawah umur, terlepas dari kandungan nutrisinya, meliputi cokelat, permen, energy bar juga kue, biskuit manis, jus, es krim dan minuman energi.
Produk lainnya juga akan menghadapi regulasi bila kandungan lemak jenuh, gula dan garam melebihi batas tertentu.
Sembilan dari sepuluh iklan makanan yang ditargetkan untuk anak-anak adalah untuk produk yang tidak sehat, menurut asosiasi konsumen OCU, dikutip dari Reuters pada Jumat.
Langkah yang masih memerlukan persetujuan kabinet, akan mempengaruhi iklan yang ditujukan untuk anak-anak di bawah 16 tahun di televisi dan radio, di bioskop dan di internet, termasuk di jejaring sosial dan aplikasi seluler.
Menurut Badan Gizi dan Keamanan Makanan Spanyol, 40,6 persen anak-anak Spanyol usia 6-9 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 17,3 persen mengalami obesitas.
Federasi Industri Makanan dan Minuman Spanyol (FIAB) mengatakan "terkejut dan marah" dengan langkah tersebut, karena sektor tersebut telah bekerja dengan kementerian selama setahun untuk memperbarui praktik etis dalam periklanan.
"Kami percaya bahwa produsen makanan dan minuman diserang secara serampangan dan tidak dapat dibenarkan," kata Direktur Jenderal FIAB Mauricio Garcia de Quevedo dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Singapura punya Museum of Ice Cream, hiburan manis di tengah pandemi
Baca juga: Kapan anak boleh mulai makan es krim?
Baca juga: COVID-19 ditemukan di es krim, ini penjelasan ahli virus
Sebabkan obesitas, iklan cokelat dan es krim anak dilarang di Spanyol
29 Oktober 2021 09:19 WIB
Churros dan cokelat di Madrid, Spanyol. (REUTERS/PAUL HANNA)
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: