Yogyakarta profilkan kasus COVID-19 sebulan terakhir
28 Oktober 2021 19:41 WIB
Ilustrasi - Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta oleh BPIP (ANTARA/Hery Sidik)
Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta mulai membuat profil (profiling) terhadap kasus COVID-19 di kota tersebut yang terjadi dalam sebulan terakhir sebagai upaya mempertajam analisis untuk kebutuhan antisipasi potensi lonjakan penularan.
“Ada beberapa aspek yang dianalisis untuk mengetahui bagaimana mereka bisa terpapar,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, beberapa indikator profiling yang akan digunakan di antaranya, pasien belum menjalani vaksinasi, sudah mendapat satu dosis vaksin, sudah mendapat dosis lengkap. sudah mendapat dosis lengkap dan pernah terpapar tetapi terpapar kembali.
Dengan profiling tersebut, Heroe berharap akan diketahui penyebab utama warga di Kota Yogyakarta terpapar COVID-19 sehingga dapat dilakukan langkah antisipasi yang tepat.
Baca juga: BPIP gelar vaksinasi massal bagi masyarakat di UIN Yogyakarta
Baca juga: Sultan HB X minta kasus COVID-19 di sekolah cepat ditangani
Jika penularan disebabkan warga belum menuntaskan vaksinasi, lanjut Heroe, maka akan dilakukan upaya percepatan untuk menuntaskan vaksinasi hingga dosis dua.
“Jika penyebab utamanya karena perjalanan luar daerah, maka yang harus dilakukan adalah memperketat protokol kesehatan untuk perjalanan,” katanya.
Begitu pula jika penyebab penularan adalah kontak erat, maka perlu diupayakan peningkatan imunitas.
“Perlakuan akan berbeda-beda. Jadi, nanti ada rekomendasi terkait aksi apa yang harus dilakukan. Tujuannya supaya kasus yang sudah landai dan semakin turun ini tidak kembali meledak,” katanya.
Dalam tiga pekan terakhir, temuan kasus harian di Kota Yogyakarta tercatat kurang dari lima kasus dengan tingkat kesembuhan yang cukup tinggi dan kematian rendah.
Pada Kamis ini, terdapat tambahan dua kasus terkonfirmasi positif dengan satu pasien sembuh atau selesai isolasi serta tidak ada pasien meninggal dunia sehingga total kasus aktif di kota tersebut tersisa sebanyak 47 kasus.*
Baca juga: Sultan HB X optimistis tak akan ada klaster COVID-19 saat libur Natal
Baca juga: Menkes: Vaksin bantuan luar negeri di Yogyakarta mendekati kedaluwarsa
“Ada beberapa aspek yang dianalisis untuk mengetahui bagaimana mereka bisa terpapar,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, beberapa indikator profiling yang akan digunakan di antaranya, pasien belum menjalani vaksinasi, sudah mendapat satu dosis vaksin, sudah mendapat dosis lengkap. sudah mendapat dosis lengkap dan pernah terpapar tetapi terpapar kembali.
Dengan profiling tersebut, Heroe berharap akan diketahui penyebab utama warga di Kota Yogyakarta terpapar COVID-19 sehingga dapat dilakukan langkah antisipasi yang tepat.
Baca juga: BPIP gelar vaksinasi massal bagi masyarakat di UIN Yogyakarta
Baca juga: Sultan HB X minta kasus COVID-19 di sekolah cepat ditangani
Jika penularan disebabkan warga belum menuntaskan vaksinasi, lanjut Heroe, maka akan dilakukan upaya percepatan untuk menuntaskan vaksinasi hingga dosis dua.
“Jika penyebab utamanya karena perjalanan luar daerah, maka yang harus dilakukan adalah memperketat protokol kesehatan untuk perjalanan,” katanya.
Begitu pula jika penyebab penularan adalah kontak erat, maka perlu diupayakan peningkatan imunitas.
“Perlakuan akan berbeda-beda. Jadi, nanti ada rekomendasi terkait aksi apa yang harus dilakukan. Tujuannya supaya kasus yang sudah landai dan semakin turun ini tidak kembali meledak,” katanya.
Dalam tiga pekan terakhir, temuan kasus harian di Kota Yogyakarta tercatat kurang dari lima kasus dengan tingkat kesembuhan yang cukup tinggi dan kematian rendah.
Pada Kamis ini, terdapat tambahan dua kasus terkonfirmasi positif dengan satu pasien sembuh atau selesai isolasi serta tidak ada pasien meninggal dunia sehingga total kasus aktif di kota tersebut tersisa sebanyak 47 kasus.*
Baca juga: Sultan HB X optimistis tak akan ada klaster COVID-19 saat libur Natal
Baca juga: Menkes: Vaksin bantuan luar negeri di Yogyakarta mendekati kedaluwarsa
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: