BRIN latih warga tingkatkan produktivitas pertanian
28 Oktober 2021 19:38 WIB
Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26, pada Selasa (10/8/2021). ANTARA/HO-Humas BRIN/am.
Jakarta (ANTARA) - Balai Bioteknologi Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi (OR PPT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan pelatihan teknik perbanyakan tanaman bagi warga di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat.
"Dengan teknik perbanyakan tanaman yang sederhana, murah, bisa diterapkan di lapangan dan menghasilkan benih dalam waktu relatif pendek, bapak/ibu dapat menghasilkan benih tanaman yang berkualitas seperti induknya," kata Kepala OR PPT BRIN Dadan M Nurjaman dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pelatihan itu dilakukan dalam acara Bakti Inovasi Teknologi Perbanyakan Tanaman Secara Ex Vitro khususnya untuk tanaman lada dan tanaman hias di daerah tersebut.
Baca juga: WINNER dorong riset dan inovasi capai tujuan pembangunan berkelanjutan
Kegiatan tersebut diikuti oleh 42 petani dari berbagai desa di Kecamatan Malangbong serta delapan penyuluh Pertanian dari Balai Penyuluh Pertanian.
Teknik perbanyakan tanaman secara ex vitro merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif yang dianalogikan seperti mesin fotokopi, di mana dapat membuat benih dengan sifat seperti induknya dalam waktu yang relatif pendek.
Teknik perbanyakan tanaman itu bisa diterapkan pada tanaman antara lain lada, jati, jeruk, kopi, porang, kakao, kentang dan tanaman hias seperti Aglaonema yang sedang marak saat ini.
Saat ini tanaman lada dan tanaman hias menjadi primadona di dunia budidaya.
"Ini bisa menjadi alternatif kegiatan ekonomi yang menghasilkan di masa pandemi," ujar Dadan.
Ia mengatakan teknik perbanyakan tanaman secara ex vitro dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.
Baca juga: Kuasai iptek dan hasilkan inovasi bawa Indonesia maju
Selain memberikan pelatihan, Balai Bioteknologi juga menyediakan 500 benih tanaman lada, 500 tanaman hias, 50 technofert dan 50 paket formula untuk diberikan kepada peserta yang hadir.
Penanggung jawab bidang kesehatan dan pangan OR PPT BRIN Soni Solistia Wirawan menuturkan inovasi teknologi ex vitro yang dilakukan Balai Bioteknologi sudah diaplikasikan ke berbagai wilayah bekerja sama dengan berbagai mitra.
Penerapan teknologi ex vitro tersebut dilakukan antara lain untuk perbanyakan tanaman lada secara ex vitro di Bangka, tanaman jati di Bondowoso, tanaman satoimo di Bantaeng, serta tanaman kentang di Wonosobo.
Baca juga: BRIN umumkan sejumlah pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja dan NYIA
Baca juga: BRIN targetkan peluncuran satelit Lapan A-4 pada 2022
"Dengan teknik perbanyakan tanaman yang sederhana, murah, bisa diterapkan di lapangan dan menghasilkan benih dalam waktu relatif pendek, bapak/ibu dapat menghasilkan benih tanaman yang berkualitas seperti induknya," kata Kepala OR PPT BRIN Dadan M Nurjaman dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pelatihan itu dilakukan dalam acara Bakti Inovasi Teknologi Perbanyakan Tanaman Secara Ex Vitro khususnya untuk tanaman lada dan tanaman hias di daerah tersebut.
Baca juga: WINNER dorong riset dan inovasi capai tujuan pembangunan berkelanjutan
Kegiatan tersebut diikuti oleh 42 petani dari berbagai desa di Kecamatan Malangbong serta delapan penyuluh Pertanian dari Balai Penyuluh Pertanian.
Teknik perbanyakan tanaman secara ex vitro merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif yang dianalogikan seperti mesin fotokopi, di mana dapat membuat benih dengan sifat seperti induknya dalam waktu yang relatif pendek.
Teknik perbanyakan tanaman itu bisa diterapkan pada tanaman antara lain lada, jati, jeruk, kopi, porang, kakao, kentang dan tanaman hias seperti Aglaonema yang sedang marak saat ini.
Saat ini tanaman lada dan tanaman hias menjadi primadona di dunia budidaya.
"Ini bisa menjadi alternatif kegiatan ekonomi yang menghasilkan di masa pandemi," ujar Dadan.
Ia mengatakan teknik perbanyakan tanaman secara ex vitro dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.
Baca juga: Kuasai iptek dan hasilkan inovasi bawa Indonesia maju
Selain memberikan pelatihan, Balai Bioteknologi juga menyediakan 500 benih tanaman lada, 500 tanaman hias, 50 technofert dan 50 paket formula untuk diberikan kepada peserta yang hadir.
Penanggung jawab bidang kesehatan dan pangan OR PPT BRIN Soni Solistia Wirawan menuturkan inovasi teknologi ex vitro yang dilakukan Balai Bioteknologi sudah diaplikasikan ke berbagai wilayah bekerja sama dengan berbagai mitra.
Penerapan teknologi ex vitro tersebut dilakukan antara lain untuk perbanyakan tanaman lada secara ex vitro di Bangka, tanaman jati di Bondowoso, tanaman satoimo di Bantaeng, serta tanaman kentang di Wonosobo.
Baca juga: BRIN umumkan sejumlah pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja dan NYIA
Baca juga: BRIN targetkan peluncuran satelit Lapan A-4 pada 2022
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: