Gelaran ISEF 2021 jadi momentum kebangkitan fesyen muslim saat pandemi
28 Oktober 2021 16:50 WIB
Peragaan koleksi busana muslim Susi Songket di perhelatan Sustainable Muslim Fashion Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (28/10/2021). ANTARA/HO-ISEF 2021.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Ita Rulina, mengatakan situasi pandemi COVID-19 yang mulai kondusif merupakan momentum tepat untuk kebangkitan kembali industri fesyen Indonesia, khususnya fesyen muslim.
Ia menyebutkan setidaknya terdapat tiga hal yang mampu mendorong bangkitnya fesyen muslim Indonesia, yakni inovasi, penguatan branding sustainable fashion, dan pemanfaatan digitalisasi.
“Bahkan fashion show yang dilakukan secara hybrid ini dapat terselenggara salah satunya karena digitalisasi,” ujar Ita saat membuka gelaran Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021, dikutip dari siaran pers pada Kamis.
Baca juga: Menparekraf: Bandung harus bisa kalahkan Dubai dalam fesyen muslim
Ita berharap hybrid sustainable muslim fashion show yang diselenggarakan dalam ISEF ini dapat berkontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Bank Indonesia bersama mitra strategis serta stakeholders dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) nasional kembali menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Acara tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia ini dan sudah menjadi bagian dari rangkaian agenda internasional.
Sebagai upaya mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dan halal produk dunia, Bank Indonesia juga bersinergi dengan Indonesian Fashion Chamber dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) untuk menghadirkan Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021.
Baca juga: Wapres harap RI jadi pusat fesyen muslim dunia
Acara mode tersebut diselenggarakan secara daring dan luring di Jakarta Convention Center (JCC) mulai Rabu (27/10) hingga Sabtu (30/10).
Peragaan busana digelar di Assembly Hall JCC dengan konsep fashion parade dan di Lower Lobby JCC dengan konsep fashion presentation yang akan menghadirkan 157 desainer fesyen, 41 brand accessories, 797 looks karya perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fesyen dan aksesoris.
Dengan mengusung tema “New Normal is Sustainable Fashion”, gelaran ini berupaya menggiatkan sosialisasi konsep sustainable fashion sebagai gaya hidup baru di era normal baru. Prinsip sustainable fashion sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari gaya hidup halal.
Selain peragaan busana, Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 juga terdiri dari rangkaian kegiatan pameran, talkshow, business matching, dan kompetisi.
Baca juga: ISEF 2021 usung konsep fesyen berkelanjutan
Baca juga: BI: Pengeluaran belanja fesyen muslim RI ke-5 terbesar di dunia
Ia menyebutkan setidaknya terdapat tiga hal yang mampu mendorong bangkitnya fesyen muslim Indonesia, yakni inovasi, penguatan branding sustainable fashion, dan pemanfaatan digitalisasi.
“Bahkan fashion show yang dilakukan secara hybrid ini dapat terselenggara salah satunya karena digitalisasi,” ujar Ita saat membuka gelaran Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021, dikutip dari siaran pers pada Kamis.
Baca juga: Menparekraf: Bandung harus bisa kalahkan Dubai dalam fesyen muslim
Ita berharap hybrid sustainable muslim fashion show yang diselenggarakan dalam ISEF ini dapat berkontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Bank Indonesia bersama mitra strategis serta stakeholders dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) nasional kembali menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Acara tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia ini dan sudah menjadi bagian dari rangkaian agenda internasional.
Sebagai upaya mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dan halal produk dunia, Bank Indonesia juga bersinergi dengan Indonesian Fashion Chamber dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) untuk menghadirkan Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021.
Baca juga: Wapres harap RI jadi pusat fesyen muslim dunia
Acara mode tersebut diselenggarakan secara daring dan luring di Jakarta Convention Center (JCC) mulai Rabu (27/10) hingga Sabtu (30/10).
Peragaan busana digelar di Assembly Hall JCC dengan konsep fashion parade dan di Lower Lobby JCC dengan konsep fashion presentation yang akan menghadirkan 157 desainer fesyen, 41 brand accessories, 797 looks karya perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fesyen dan aksesoris.
Dengan mengusung tema “New Normal is Sustainable Fashion”, gelaran ini berupaya menggiatkan sosialisasi konsep sustainable fashion sebagai gaya hidup baru di era normal baru. Prinsip sustainable fashion sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari gaya hidup halal.
Selain peragaan busana, Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 juga terdiri dari rangkaian kegiatan pameran, talkshow, business matching, dan kompetisi.
Baca juga: ISEF 2021 usung konsep fesyen berkelanjutan
Baca juga: BI: Pengeluaran belanja fesyen muslim RI ke-5 terbesar di dunia
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: