Jakarta (ANTARA) - Memilih kata kunci atau password mungkin susah-susah gampang karena Anda ingin membuat kata kunci yang aman tapi lebih mudah diingat. Ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan saat membuat kata sandi sehingga rentan untuk dimanfaatkan orang tidak bertanggungjawab.

Konsultan keamanan siber Teguh Aprianto memberikan kiat untuk memilih kata kunci yang aman demi menghindari risiko-risiko yang tak diinginkan.

Baca juga: Kiat jaga data pribadi saat bertransaksi digital dan bermedia sosial

Pertama, jangan gunakan kombinasi nama dan tanggal lahir. Banyak orang yang membuat kata kunci berisi kombinasi nama dan tanggal lahir. Ini memang lebih mudah diingat, tetapi mudah ditebak oleh orang lain. Oknum yang tidak bertanggungjawab bisa mencari informasi mengenai biodata seperti nama lengkap dan tanggal lahir lewat berbagai cara, apalagi bila data Anda pernah bocor, sehingga kata kunci yang menggunakan kombinasi nama serta tanggal lahir rentan untuk diretas.

Kedua, jangan masukkan hal-hal yang berhubungan dengan Anda dalam kata kunci. Ini termasuk segala hal yang Anda sukai, termasuk nama hewan peliharaan Anda.

"Jangan pilih password yang berhubungan dengan kita, seperti nama orangtua atau nama hewan peliharaan," kata Teguh dalam konferensi pers daring peluncuran program "Jenius Aman", Kamis.

Ketiga, pilih kata kunci yang memadukan huruf kapital di awal, simbol serta angka sehingga lebih sulit untuk ditebak orang lain.

Pendiri Ethical Hacker ini melanjutkan, verifikasi dua langkah adalah kunci penting untuk memastikan keamanan data Anda. Pastikan surel yang digunakan saat mendaftarkan akun adalah surel yang valid dan bisa diakses, demikian juga dengan nomor handphone yang Anda gunakan. Dalam penggunaan verifikasi dua langkah, Anda bisa menggunakan Google Authenticator dan sejenisnya.

Kemudian, pastikan juga kata kunci yang aman tidak disimpan secara sembrono di tempat seperti notes atau dokumen dengan ekstensi .docx atau .txt. Jika Anda kesulitan untuk mengingat banyak kata kunci, Anda bisa menggunakan aplikasi seperti 1password atau Dashlene.


Baca juga: Lima tips "backup" data digital cegah kehilangan data

Baca juga: Tips lindungi data pribadi saat gunakan jasa keuangan digital