Surabaya (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka jalur Program Kemitraan Mandiri (PKM) sebanyak 25 persen dengan penerimaan tanpa tes.

"Waktu penerimaan jalur mandiri itu mepet dengan awal tahun ajaran baru," kata Pembantu Rektor I (akademik) ITS Surabaya Prof Ir H Arif Djunaidy MSc PhD di Surabaya, Sabtu.

Selain itu, kata Ketua Panitia Lokal (Panlok) SNMPTN Surabaya itu, waktu yang sempit itu pasti akan digunakan seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) secara bersamaan, sehingga bisa "overlaping" (tumpang tindih).

"Karena itu, kami sepakat menerima mahasiswa dari jalur mandiri tanpa tes, melainkan merujuk pada hasil tes SNMPTN bagi calon mahasiswa yang tidak diterima lewat jalur itu (SNMPTN)," katanya.

Menurut dia, penerimaan calon mahasiswa dari jalur mandiri tanpa tes juga dilakukan UNS dan Unri (Universitas Riau), bahkan kedua PTN itu juga menggunakan cara yang sama dengan mengacu hasil SNMPTN tulis.

Calon mahasiswa yang gagal SNMPTN itu bukan berarti mahasiswa yang bodoh, namun mereka umumnya memiliki kualitas yang baik, tapi mereka gagal diterima akibat keterbatasan kuota pada program studi tertentu.

"Jadi, kami akan menerima mereka tanpa tes dengan merujuk pada hasil tes SNMPTN, tentunya kami memberlakukan sistem rangking untuk mendapatkan `input` yang terbaik pula," katanya.

Tahun ajaran 2011/2012, katanya, ITS akan menerima 3.000 mahasiswa baru dengan rincian meliputi 15 persen lewat jalur undangan (rapor dan indeks sekolah/PMDK), 25 persen jalur mandiri, dan 60 persen jalur SNPMTN (ujian tulis secara nasional).

"Dari 3.000 mahasiswa baru, ITS akan menyediakan 450 mahasiswa Bidik Misi (mahasiswa miskin yang diberi beasiswa penuh oleh Kemdiknas)," katanya.
(*)