Jakarta (ANTARA) - PT Bank BTPN Syariah Tbk membukukan laba bersih Rp1,1 triliun pada kuartal III 2021, tumbuh 116 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp506 miliar.

Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad dalam rilis di Jakarta, Kamis, mengatakan, laba bersih tersebut ditopang pembiayaan perseroan yang mencapai Rp10,2 triliun pada kuartal III 2021, meningkat 12 persen (yoy) dibanding periode sama tahun lalu Rp9,1 triliun

Pertumbuhan yang positif tersebut diiringi dengan kualitas pembiayaan yang terjaga dengan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) di posisi 2,4 persen.

"Pencapaian kinerja tersebut tak lepas dari peran signifikan semua stakeholder. Baik dari para bankir pemberdaya yang gigih menjalankan amanah, nasabah pendanaan yang mempercayakan dana mereka untuk disalurkan kepada seluruh nasabah inklusi, nasabah pembiayaan yang tangguh, para pemegang saham yang merestui aspirasi bank, serta dukungan dari regulator serta pemerintah yang terus berupaya terbaik melalui progam pemulihan ekonomi nasional," ujar Fachmy.

Selain itu, lanjut Fachmy, perseroan juga berkomitmen melakukan serangkaian aktivitas sosial berkelanjutan untuk menunjang kebutuhan nasabah inklusi dan menfasilitasi mereka agar mampu mengejar mimpi-mimpinya sebagaimana digali pada perjumpaan awal dengan mereka.

Bank memberikan pelatihan kewirausahaan, sertifikasi produk, dan juga memberikan program apresiasi kepada nasabah, yakni program nasabah bersemi, berbagi emas dan bantuan pendidikan bagi anak nasabah. Bank juga turut terlibat dalam upaya untuk mendukung program vaksinasi pemerintah, melalui program Tepat Peduli Vaksin yang dilakukan di 4 kota di Indonesia, yaitu Sukabumi, Palembang, Solo dan Mataram NTB.

Ia menyampaikan, program tersebut bertujuan untuk membentengi nasabah dan komunitasnya dari intaian pandemi COVID-19.

"Seluruh rangkaian program berkelanjutan yang dilakukan sebagai upaya penuh kami dalam mendampingi nasabah inklusi secara komprehensif, serta komunitas disekitarnya agar tetap bersama tangguh," kata Fachmy.

Dari sisi transaksi, emiten berkode saham BTPS itu sedang menyempurnakan aplikasi mobile banking bagi nasabah pendanaan, dengan memberikan fitur yang memudahkan nasabah untuk berbagi kebaikan langsung kepada masyarakat inklusi Indonesia.

Dengan fasilitas ini, setiap orang dapat dengan mudah menjadi manfaat bagi orang lain, mudah dan tepat. “Kami meyakini bahwa teknologi dapat menjadi bagian penting dalam menebarkan kebaikan.

"Oleh karena itu, lewat aplikasi ini nantinya nasabah pendanaan tidak hanya semakin mudah dalam melakukan transaksi keuangan, tetapi juga dapat memulai langkah kebaikan untuk terlibat dalam memberdayakan nasabah inklusi melaui fitur-fitur kebaikan yang dikembangkan," ujar Fachmy.

Hingga kuartal III 2021, BTPN Syariah memiliki rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di posisi 55 persen, jauh di atas rata-rata industri. Sementara total aset bertumbuh 15 persen (yoy) menjadi Rp17,8 triliun dari Rp15,5 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 15 persen (yoy) menjadi Rp10,6 triliun dari Rp9,2 triliun.

Baca juga: BTPN yakin makin banyak industri perlu pembiayaan berkelanjutan
Baca juga: BTPN Syariah yakin kinerja membaik meski kondisi semester II menantang
Baca juga: Bank BTPN catat pertumbuhan laba bersih 47 persen di Semester I 2021