Banda Aceh (ANTARA) - Ketua DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Wahyu Saputra melihat bahwa terdapat lima permasalahan yang dihadapi pemuda Aceh saat ini, terutama dalam hal pendidikan.

"Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan pemuda menjadi permasalahan utama pemuda Aceh," kata Wahyu Saputra, di Banda Aceh, Rabu.

Selain pendidikan, kata Wahyu, tingkat partisipasi angkatan kerja yang rendah juga menjadi sebuah persoalan, sehingga berdampak pada peningkatan pengangguran.

Kemudian, kata Wahyu, kesempatan dan semangat kewirausahaan pemuda Aceh juga masih rendah, belum lagi dengan tingginya perkembangan penyakit sosial, kriminalitas, situs dan narkoba.

"Minimnya semangat kepeloporan, kepemimpinan dan kemandirian pemuda juga menjadi satu masalah yang harus kita selesaikan," ujarnya.

Baca juga: Luhut dorong peran aktif pemuda tangani perubahan iklim
Baca juga: Duta SDGs Indonesia ajak pemuda bantu selesaikan persoalan sampah

Wahyu menyampaikan, terhadap permasalahan pemuda tersebut perlu dilakukan beberapa pendekatan yakni kultural dengan memperkenalkan lebih mendalam tentang budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda.

Pendekatan edukatif, diperlukan karena saat ini sangat marak aksi kriminal yang dilakukan generasi muda, seperti tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan.

Lalu, pendekatan hukum, segala tindakan kekerasan dalam bentuk apapun harus ditindak dengan tegas, terakhir adalah struktural, di mana pemuda harus dilibatkan dalam struktur pemuda.

"Pemuda harus diberikan pengetahuan, serta keterampilan diri, dan terencana, sistematis, dan berkelanjutan untuk meningkat potensi dan kualitas, jasmani, spiritual, mental," kata Wahyu.

Baca juga: Pemuda di Aceh kampanye perlindungan badak saat World Rhino Day
Baca juga: "Aneuk" muda Aceh diajak membangun Nanggroe

Karena persoalan tersebut, Wahyu menginginkan, momentum hari sumpah pemuda ke 93 tahun ini harus dijadikan sebagai langkah pengembangan kepemudaan di Aceh.

Langkah yang perlu diimplementasikan itu, lanjut Wahyu, dengan memberikan pengembangan kewirausahaan, magang, bimbingan, kemitraan, promosi dan permodalan.

"Maka dari itu, pemuda Aceh perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, pembimbingan kelembagaan organisasi kepemudaan hingga kepeloporan, sehingga terciptanya kemandirian pemuda," demikian Wahyu.

Baca juga: Kemenpora berikan penghargaan kepada pemuda pelopor perubahan
Baca juga: Kemenpora ajak pemuda jadi pelopor perangi hoaks