Jakart (ANTARA News) - Pergerakan perdagangan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan, Jumat, menunjukkan penguatan hingga berada dalam level Rp8.700.

Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta menguat senilai 6 poin ke posisi Rp8.790 dibanding sebelumnya senilai Rp8.796.

Pengamat pasar modal David Ferdinandus mengemukakan, aliran dana asing yang kembali masuk ke dalam negeri (capital inflow) mencerminkan persepsi asing yang positif terhadap pertumbuhan fundamental ekonomi Indonesia.

"Fundamental ekonomi Indonesia pada tahun ini yang diprediksi melebihi pertumbuhan 2010 memicu penguatan mata uang dalam negeri," kata dia.

Ia menambahkan, kebijakan BI yang menetapkan suku bunga acuan (BI rate) yang tetap berada di posisi 6,75 persen direspon positif oleh pelaku pasar uang di dalam negeri.

Selain itu, lanjut dia, tetapnya BI rate memberikan ruang bagi penguatan rupiah sebagai komitmen kuat Bank Indonesia untuk pengendalian inflasi.

Ia mengatakan, nilai tukar rupiah masih akan terus menguat dalam beberapa bulan ke depan, namun penguatan itu masih dijaga oleh BI.

Ia menambahkan, apresiasi mata uang rupiah sejauh ini belum mempengaruhi daya saing Indonesia dari sisi nilai tukar, karena pada periode yang sama negara-negara di kawasan juga mengalami penguatan nilai tukar dan bahkan dengan tingkat yang lebih besar.

"Penguatan mata uang dalam negeri ini belum sepenuhnya menjadi tolak ukur bahwa ekonomi di Indonesia stabil," kata David.

Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah hari ini menguat 16 poin berada diposisi Rp8.793, dibanding perdagangan sebelumnya Rp8.809.
(T.KR-ZMF/B012)