Pontianak (ANTARA News) - Kapal layar motor Rahmatia Sentosa yang tenggelam di perairan Muara Jungkat Pontianak, Kalimantan Barat, sekarang sudah bergeser sekitar 15 meter dari lokasi tenggelam setelah berusaha dievakuasi dengan enam poton dan enam balon apung.

Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan Adpel Pontianak Moch Adi Ismail di Pontianak Jumat menyatakan, KLM Rahmatia Sentosa bergeser setelah dilakukan evakuasi sejak tiga hari terkahir dengan mengerahkan beberapa alat evakuasi, mulai dengan menarik menggunakan enam ponton dan enam buah balon apung dengan daya apung 120 ton.

"Hingga saat ini, apakah muara Jungkat sudah bisa dilalui atau tidak kami tidak mengetahuinya," kata Adi.

Sementara itu, Asisten Manajer Pelayanan Kapal Barang dan Umum Pelabuhan Indonesia II Pontianak Muhammad Sabi menyatakan, hingga saat ini sekitar sepuluh kapal motor draf empat meter keatas masih tertahan di jalur Sungai Kapuas Pontianak atau Muara Jungkat karena terhalang kapal layar motor Rahmatia Sentosa yang tenggelam sejak dua pekan lalu.

"Dari sepuluh KM tersebut, lima diantaranya KM pengangkut kontainer dan lima lagi KM kargo," katanya.

Ia menjelaskan, tertahannya KM ukuran besar itu, karena tidak bisa masuk ke jalur Sungai Kapuas. "Hanya KM ukuran draf dibawah tiga meter yang bisa melewati jalur yang sempit itu karena terhalang KLM yang tenggelam," katanya.

Untuk distribusi semen dari muara ke Pelabuhan Dwikora berjalan lancar asalkan menggunakan KLM ukuran kecil.

Sabi menjelaskan, hari ini sekitar 2.600 zak semen merek Bosoa melakukan bongkar muat di dergama 3-6, dengan terlebih dahulu membongkar muatan di muara Jungkat ke kapal kecil.

"Dua hari lalu, kapal layar motor kecil juga melakukan bongkar muat semen Tiga Roda dan Gresik," ujarnya.

Menurut dia, umumnya aktivitas di pelabuhan masih berjalan dengan lancar, terutama KLM ukuran kecil. "Sementara untuk KM ukuran besar masih harus bongkar muatannya di muara Jungkat," kata Sabi.

(A057/S026)