Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan bahwa pembangunan sektor agraria dan energi menjadi mata rantai penting dalam ketahanan pangan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup bangsa.

"Ketahanan pangan dan energi adalah masalah hidup mati bangsa ini, jadi kita tak bisa setengah setengah membangun sektor agraria dan energi," kata Hatta saat meresmikan pembukaan Agrinex Expo bertajuk "Agribusiness for Prosperity" di JCC Senayan, Jakarta, Jumat.

Agrinex Expo, menurut Hatta, merupakan bagian integral dari pasar, untuk promosi sekaligus membuahkan diskusi-diskusi penting dan diharapkan dari proses itu akan lahir pemikiran-pemikiran strategis yang membantu kebijakan sektor pertanian dari hulu ke hilir.

Selain itu sektor agraria juga memberikan peluang lapangan kerja yang sangat besar, dan indeks nilai tukar petani yang sudah berada dibawah 100 menunjukkan bahwa kesejahteraan petani meningkat.

Tetapi, yang jadi pertanyaan adalah akankah hal itu sustain (berlanjut), menurut Hatta yang harus dipertahankan adalah produksi dan produksivitas petani.

Dalam Agrinex Expo, yang terpenting bukan pamerannya, melainkan pelaku-pelakunya yang menjadi mata rantai suplai pangan bagi bangsa. Oleh karenanya pemerintah juga merespon guna menciptakan peningkatan.

Diantaranya adalah menganai bagaimana meningkatkan kapasitas produksi pertanian, dimana berdasarkan keteranagan Kementerian Pertanian "kita masih mampu meningkatkan diatas 2 persen dan tahun ini ditetapkan paling kurang 5 persen," kata Hatta

Kemudian adalah meningkatkan Produktivitas dalam tantangan kondisi iklim yang tak menentu, dimana menurut Hatta, secanggih apa pun pertanian Indonesia kalau luas lahan kurang dari 2,5 ha maka tidak mungkin petani akan berhasil.

Selain itu, pemerintah kini juga telah mempersiapkan program jangka pendek yaitu menyediakan bibit yang tepat sasaran baik melalui subsidi atau tidak.

Dan untuk program jangka menengah, pemerintah akan melakukan pembukaan lahan sekurang-kurangnya 2 juta hektar. Sedangkan program jangka panjangnya adalah menyediakan dana-dana subsidi sebesar Rp3 trilyun.

Iklim Ekstrem

Khusus menghadapi dampak iklim ekstrem Hatta berpesan bahwa respon dalam menghadapi iklim ekstrem harus membawa dampak pada produktivitas pangan. Perluasan lahan dengan iklim basah memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas, dan jangan bersikap pesimistis.

"Mari kita melihat fenomena alam ini sebagai peluang untuk meningkatkan produktivitas kita dan menjadikan kita sebagai penyuplai pangan bagi dunia," tuturnya.

Hatta juga menambahkan bahwa pemerintah sekarang sedang menjalankan program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, diantaranya dengan membangun dalam enam koridor ekonomi.

Inti dari enam koridor dimaksud antara lain pembangunan infrastruktur, produksi minyak dari hulu ke hilir, dan membangun konektivitas agar harga pada tingkat petani tidak timpang jauh dengan harga pasar.

Usai peresmian, Hatta kemudian meninjau stand-stand pameran Agrinex Expo di Gedung JCC Senayan yang akan berlangsung dari 4 hingga 6 Maret 2011.

(Yud/S026)