Jakarta (ANTARA News) - Penyedia teknologi storage Hitachi Data Systems mengumumkan 10 tren dalam industri storage dan arah bisnis perusahaan tersebut di Indonesia pada 2011.

Sepanjang tahun ini, pelaku bisnis akan terus melakukan investasi pada berbagai teknologi baru untuk mentransformasikan data center menjadi information center (pusat informasi).

Investasi tersebut didorong oleh ledakan volume data enterprise, kebutuhan yang semakin tinggi untuk meningkatkan kinerja dan tuntutan pemangkasan biaya.

“Selaras dengan tren storage dan pentingnya transformasi data center, Hitachi Data Systems telah siap dengan merilis platform skalabilitas 3D pertama di industri.

Dengan platform ini, organisasi bisa menerapkan tiga skalabilitas, yakni Scale-Up, Scale-Out dan Scale Deep sehingga data center virtual bisa lebih lincah dan hemat biaya,” kata Ravi Rajendran, Vice President and General Manager Hitachi Data Systems for ASEAN

Ravi mengatakan Platform tersebut diwujudkan melalui Hitachi Virtual Service Platform dan Hitachi Command Suite yang menyediakan arsitektur yang andal, dinamis, dan terbuka serta membantu virtualisasi data center generasi berikutnya dengan fokus pada efisiensi, mobilitas data, dan skalabilitas.

Pertumbuhan bisnis Hitachi Data Systems di Indonesia pada kuartal ketiga 2010 yang lalu didorong oleh sektor jasa keuangan dan telekomunikasi. Selain itu, Hitachi juga berhasil mengembangkan basis pelanggannya dengan meraih pelanggan baru di sektor industri tekstil, penyiaran, dan peranti elektronika konsumen.

Hitachi Data Systems memiliki visi bahwa penyimpanan data pada masa depan harus dilakukan secara tervirtualisasi, terotomatisasi, siap menerapkan komputasi awan dan berkelanjutan.

Terkait visi tersebut, Hu Yoshida, Chief Technology Officer Hitachi Data Systems, memaparkan 10 tren dalam industri storage yang membuka jalan bagi data center generasi berikutnya:
  1. Adopsi virtualisasi storage dan dynamic provisioning semakin cepat. Keduanya menjadi fondasi bagi penerapan komputasi Awan dan data center yang dinamis dengan tingkat ketersediaan tinggi.
  2. Integrasi virtualisasi server dan storage semakin erat. Integrasi ini diperlukan untuk meningkatkan adopsi virtualisasi data center.
  3. Adopsi virtual tiering untuk manajemen daur hidup data.
  4. SSD (Solid State Drive) akan diterima sebagai solusi untuk mendongkrak kinerja dan menurunkan biaya dalam konfigurasi tier virtual.
  5. Adopsi Serial Attached SCSI (SAS) akan meningkat sebagai solusi untuk meningkatkan ketersediaan dan kinerja dalam sistem storage kelas enterprise.
  6. Drive SFF (Small Form Factor), akan semakin banyak ditemui, terutama karena efisiensi daya dan pendinginan.
  7. Awan diterima sebagai model infrastruktur yang valid.
  8. Konvergensi data center melonjak.
  9. Aplikasi semakin transparan dalam virtualisasi storage atau aplikasi akan membutuhkan infrastruktur Awan.
  10. Layanan terkelola jarak jauh (remote managed services) yang memungkinkan transformasi data center.
(Yud/S026)