Saham China berakhir lebih rendah, indeks Shanghai jatuh 0,98 persen
27 Oktober 2021 15:53 WIB
Arsip Foto - Seorang pria yang mengenakan masker terlihat di dalam gedung Bursa Efek Shanghai, saat negara itu dilanda wabah virus corona baru, di distrik keuangan Pudong di Shanghai, Cina, Jumat (28/2/2020). ANTARA/REUTERS/Aly Song/am.
Shanghai (ANTARA) - Bursa saham China ditutup lebih rendah pada Rabu, terseret kemerosotan saham industri tambang batu bara menyusul langkah terbaru Beijing untuk mengatasi harga yang meroket.
Sementara saham perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perlindungan lingkungan menguat di tengah rencana negara itu untuk mencapai puncak emisi karbon sebelum 2030.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai merosot 0,98 persen atau 35,33 poin menjadi menetap di 3.562,31 poin. Sementara itu, indeks saham unggulan CSI300 terpangkas 1,31 persen atau 64,93 poin menjadi berakhir di 4.898,16 poin.
Sub-indeks batu bara dan sub-indeks energi masing-masing anjlok 4,2 persen dan 3,2 persen.
China mengatakan akan melakukan pekerjaan “pembersihan dan perbaikan” di lokasi penyimpanan batu bara di beberapa daerah penghasil batu bara dan melarang lokasi penyimpanan tanpa persetujuan dalam langkah terbarunya untuk mengatasi harga batu bara yang meroket.
Saham-saham bahan pokok konsumen, perawatan kesehatan, dan semikonduktor kehilangan antara 1,2 persen hingga 1,8 persen.
Indeks industri perlindungan lingkungan, indeks energi baru, dan indeks kendaraan energi baru masing-masing naik lebih dari 2,0 persen.
Kabinet China mengatakan negara itu akan mengambil tindakan untuk mengurangi limbah, mempromosikan bahan bakar terbarukan dan tidak konvensional, serta mereformasi jaringan listriknya sebagai bagian dari rencananya untuk membawa emisi karbon ke puncak sebelum 2030.
China Merchants Securities mengatakan dalam sebuah catatan bahwa bahan bakar fosil yang digunakan dalam pembangkit listrik masih merupakan sumber utama emisi karbon, sedangkan penggunaan energi baru adalah dasar untuk mencapai netralitas karbon, yang juga merupakan tema pembangunan dalam beberapa dekade mendatang.
Secara terpisah, data menunjukkan laba di perusahaan-perusahaan industri China naik lebih cepat pada September meskipun harga-harga melonjak dan ada hambatan pasokan.
Baca juga: Saham China berakhir lebih rendah, properti jatuh karena rencana pajak
Baca juga: Saham Asia naik tipis didukung Wall Street, China batasi kenaikan
Baca juga: Saham China dibuka naik, Indeks Shanghai terkerek 0,08 persen
Sementara saham perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perlindungan lingkungan menguat di tengah rencana negara itu untuk mencapai puncak emisi karbon sebelum 2030.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai merosot 0,98 persen atau 35,33 poin menjadi menetap di 3.562,31 poin. Sementara itu, indeks saham unggulan CSI300 terpangkas 1,31 persen atau 64,93 poin menjadi berakhir di 4.898,16 poin.
Sub-indeks batu bara dan sub-indeks energi masing-masing anjlok 4,2 persen dan 3,2 persen.
China mengatakan akan melakukan pekerjaan “pembersihan dan perbaikan” di lokasi penyimpanan batu bara di beberapa daerah penghasil batu bara dan melarang lokasi penyimpanan tanpa persetujuan dalam langkah terbarunya untuk mengatasi harga batu bara yang meroket.
Saham-saham bahan pokok konsumen, perawatan kesehatan, dan semikonduktor kehilangan antara 1,2 persen hingga 1,8 persen.
Indeks industri perlindungan lingkungan, indeks energi baru, dan indeks kendaraan energi baru masing-masing naik lebih dari 2,0 persen.
Kabinet China mengatakan negara itu akan mengambil tindakan untuk mengurangi limbah, mempromosikan bahan bakar terbarukan dan tidak konvensional, serta mereformasi jaringan listriknya sebagai bagian dari rencananya untuk membawa emisi karbon ke puncak sebelum 2030.
China Merchants Securities mengatakan dalam sebuah catatan bahwa bahan bakar fosil yang digunakan dalam pembangkit listrik masih merupakan sumber utama emisi karbon, sedangkan penggunaan energi baru adalah dasar untuk mencapai netralitas karbon, yang juga merupakan tema pembangunan dalam beberapa dekade mendatang.
Secara terpisah, data menunjukkan laba di perusahaan-perusahaan industri China naik lebih cepat pada September meskipun harga-harga melonjak dan ada hambatan pasokan.
Baca juga: Saham China berakhir lebih rendah, properti jatuh karena rencana pajak
Baca juga: Saham Asia naik tipis didukung Wall Street, China batasi kenaikan
Baca juga: Saham China dibuka naik, Indeks Shanghai terkerek 0,08 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: