Wapres dukung Oktober jadi bulan peringatan ekonomi syariah
27 Oktober 2021 15:03 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pidato pada acara Annual International Conference on Islamic Studies ke-20 Tahun 2021 secara virtual dari Jakarta, Senin (25/10/2021). ANTARA/HO-Setwapres/aa.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung Oktober sebagai momentum peringatan ekonomi dan keuangan syariah supaya semangat untuk menggelorakan ekonomi dan keuangan syariah semakin terpelihara.
"Agar gaung ekonomi dan keuangan syariah dapat lebih terdengar dan menggelorakan semangatnya, kiranya saya turut mendukung Oktober sebagai bulannya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Wapres di Istana Wapres Jakarta, Rabu.
Rencana untuk menentukan bulan peringatan ekonomi dan keuangan syariah tersebut didasarkan pada sejumlah agenda terkait yang diselenggarakan pada Oktober, kata Wapres.
"Banyak kegiatan yang dilakukan oleh kementerian, lembaga, badan otoritas, asosiasi dan masyarakat, dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta beberapa agenda besar nasional seperti seperti Hari Santri Nasional dan dan rangkaian kegiatan ISEF yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, yang keseluruhannya dilaksanakan pada Oktober," katanya.
Selain itu, kondisi sektor ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global juga semakin menggembirakan dengan kenaikan peringkat indikator ekonomi syariah di tingkat global.
"Indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, dan pada 2020 berhasil menduduki peringkat ke empat dunia, di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab," katanya.
Indikator tersebut diperoleh dari hasil laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) yang merupakan referensi penting bagi negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
"Adapun indikator yang menjadi penilaian lembaga tersebut antara lain keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fesyen muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal dan produk makanan halal," ujar Wapres.
Berdasarkan indikator tersebut, posisi ekonomi syariah Indonesia masuk dalam peringkat 10 besar, dengan sektor makanan halal dan fesyen muslim masuk dalam peringkat lima besar di dunia.
Baca juga: Wapres buka Indonesia Sharia Economic Festival Tahun 2021
Baca juga: Sri Mulyani: Kebijakan pemulihan ekonomi terapkan prinsip Islam
Baca juga: BI: Digitalisasi kunci kembangkan ekonomi Islam
Baca juga: Wapres optimistis RI jadi pemain kunci industri keuangan syariah dunia
"Agar gaung ekonomi dan keuangan syariah dapat lebih terdengar dan menggelorakan semangatnya, kiranya saya turut mendukung Oktober sebagai bulannya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Wapres di Istana Wapres Jakarta, Rabu.
Rencana untuk menentukan bulan peringatan ekonomi dan keuangan syariah tersebut didasarkan pada sejumlah agenda terkait yang diselenggarakan pada Oktober, kata Wapres.
"Banyak kegiatan yang dilakukan oleh kementerian, lembaga, badan otoritas, asosiasi dan masyarakat, dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta beberapa agenda besar nasional seperti seperti Hari Santri Nasional dan dan rangkaian kegiatan ISEF yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, yang keseluruhannya dilaksanakan pada Oktober," katanya.
Selain itu, kondisi sektor ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global juga semakin menggembirakan dengan kenaikan peringkat indikator ekonomi syariah di tingkat global.
"Indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, dan pada 2020 berhasil menduduki peringkat ke empat dunia, di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab," katanya.
Indikator tersebut diperoleh dari hasil laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) yang merupakan referensi penting bagi negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
"Adapun indikator yang menjadi penilaian lembaga tersebut antara lain keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fesyen muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal dan produk makanan halal," ujar Wapres.
Berdasarkan indikator tersebut, posisi ekonomi syariah Indonesia masuk dalam peringkat 10 besar, dengan sektor makanan halal dan fesyen muslim masuk dalam peringkat lima besar di dunia.
Baca juga: Wapres buka Indonesia Sharia Economic Festival Tahun 2021
Baca juga: Sri Mulyani: Kebijakan pemulihan ekonomi terapkan prinsip Islam
Baca juga: BI: Digitalisasi kunci kembangkan ekonomi Islam
Baca juga: Wapres optimistis RI jadi pemain kunci industri keuangan syariah dunia
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: