Wamenkes sebut gelombang ketiga ditentukan perilaku masyarakat
27 Oktober 2021 13:42 WIB
Tangkapan layar Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono saat menyampaikan keterangan pers di Gedung KPK RI Jakarta, Selasa (26/10/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengemukakan gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia ditentukan oleh perilaku masyarakat dan ancaman varian baru virus SARS-CoV-2.
"Gelombang ketiga itu datang atau tidak tergantung dari masyarakat. Bagaimana masyarakat menjaga protokol kesehatan secara baik dalam komunitas, karena angka penularan itu dari orang-orang," kata Dante Saksono Harbuwono saat menyampaikan keterangan pers yang dipantau dari YouTube KPK RI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamenkes: Patuhi prokes agar kasus tidak kembali melonjak
Dante mengatakan varian terbaru COVID-19 yang bernama AY.4.2 saat ini sedang berkembang di Inggris hingga memicu gelombang baru.
"Adanya varian baru saat ini Delta dan Delta Plus yang sudah berkembang di Inggris yaitu AY.4.2, itu adalah varian baru yang sedang berkembang di Inggris," katanya.
Ia mengatakan Kemenkes sedang berupaya mengidentifikasi segala potensi yang memicu kenaikan gelombang di berbagai negara.
Sedangkan untuk menjaga agar kasus di dalam negeri tetap melandai, kata Dante, pemerintah tetap melakukan pembatasan mobilitas masyarakat.
Baca juga: Wamenkes: Vaksinasi bukan satu-satunya "game changer" hadapi pandemi
Baca juga: Wamenkes: Kondisi COVID-19 Indonesia lebih baik dari negara tetangga
Salah satunya adalah kebijakan dalam pengaturan hari libur nasional hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Walaupun sekarang sudah mulai turun kasusnya, diharapkan masyarakat tidak euforia, karena di beberapa tempat sudah kami identifikasi kasusnya agak sedikit meningkat dibandingkan dengan tempat-tempat lain," katanya.
"Gelombang ketiga itu datang atau tidak tergantung dari masyarakat. Bagaimana masyarakat menjaga protokol kesehatan secara baik dalam komunitas, karena angka penularan itu dari orang-orang," kata Dante Saksono Harbuwono saat menyampaikan keterangan pers yang dipantau dari YouTube KPK RI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamenkes: Patuhi prokes agar kasus tidak kembali melonjak
Dante mengatakan varian terbaru COVID-19 yang bernama AY.4.2 saat ini sedang berkembang di Inggris hingga memicu gelombang baru.
"Adanya varian baru saat ini Delta dan Delta Plus yang sudah berkembang di Inggris yaitu AY.4.2, itu adalah varian baru yang sedang berkembang di Inggris," katanya.
Ia mengatakan Kemenkes sedang berupaya mengidentifikasi segala potensi yang memicu kenaikan gelombang di berbagai negara.
Sedangkan untuk menjaga agar kasus di dalam negeri tetap melandai, kata Dante, pemerintah tetap melakukan pembatasan mobilitas masyarakat.
Baca juga: Wamenkes: Vaksinasi bukan satu-satunya "game changer" hadapi pandemi
Baca juga: Wamenkes: Kondisi COVID-19 Indonesia lebih baik dari negara tetangga
Salah satunya adalah kebijakan dalam pengaturan hari libur nasional hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Walaupun sekarang sudah mulai turun kasusnya, diharapkan masyarakat tidak euforia, karena di beberapa tempat sudah kami identifikasi kasusnya agak sedikit meningkat dibandingkan dengan tempat-tempat lain," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: