Kuala Lumpur (ANTARA) - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengkritik sikap pemerintah yang melarang ekspor listrik ke Singapura.
"Media melaporkan bahwa Singapura memerlukan pasokan listrik dan akan beli dari Malaysia," ujar Mahathir kepada media di Kuala Lumpur, Rabu.
Mungkin karena informasi tersebut, kata Mahathir, Kementerian Tenaga dan Sumber Asli (KeTSA) mengeluarkan pernyataan bahwa hanya pasokan yang tidak bisa diperbarui saja yang boleh diekspor ke Singapura.
"Ekspor listrik melalui saluran milik swasta juga tidak dibenarkan," katanya.
Tetapi, kata Mahathir, masyarakat tahu bahwa Malaysia mengekspor air ke Singapura dengan harga tiga sen per seribu galon.
Baca juga: Mahathir persoalkan mantan PM Najib Razak dapat paspor internasional
"Kita juga tahu selundupan pasir laut dan darat dari Malaysia ke Singapura sedang dilakukan," kata Mahathir yang kini menjabat Ketua Partai Pejuang.
Mahathir berpendapat jika Malaysia mengekspor listrik dari tenaga surya dan angin maka negara itu tidak kehilangan apa-apa.
"Saya kurang faham dengan dasar pemerintah hari ini. Dengan keputusan ini investasi yang tidak kecil dan peluang kerja terhalang," kata dia menambahkan.
KeTSA pada Jumat (22/10) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Malaysia memutuskan untuk meninjau ulang penjualan listrik lintas perbatasan yang dikeluarkan Komisi Energi.
Keputusan itu diambil untuk mendorong pengembangan industri energi terbarukan di dalam negeri karena Malaysia ingin mencapai target perubahan iklimnya.
Baca juga: Mahathir sampaikan proposal kurangi kematian COVID-19
Baca juga: Mahathir minta pembukaan sekolah di Malaysia ditunda
Laporan dari Kuala Lumpur
Mahathir kritik larangan ekspor listrik Malaysia ke Singapura
27 Oktober 2021 13:13 WIB
Arsip - Mahathir Mohamad saat menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, Desember 2019. (ANTARA/Reuters)
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: