"Pancasila menjadi dasar dan tujuan dalam menghadapi turbulensi peradaban," kata Hasto saat menjadi pembicara kunci dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda ke-93 dengan tema "Nilai-nilai Kebangsaan dalam Bingkai NKRI di Era Disrupsi dan Masa Pandemi COVID-19" di Universitas Pattimura, Ambon, secara virtual, Rabu.
Hasto mengutip pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat orasi ilmiahnya di Universitas Pertahanan ketika menerima gelar profesor kehormatan, yang menyebut ada tiga perubahan besar yang mendisrupsi kehidupan manusia.
"Saat itu Ibu Megawati mengatakan bahwa disrupsi dapat diatasi dengan kepemimpinan strategik yang melekat dengan ideologi bangsa, yaitu Pancasila," tuturnya dalam siaran persnya.
Hasto mengatakan Indonesia akan bisa mengatasi ujian COVID-19 selama masyarakat Indonesia mempunyai spirit dan mentalitas juang.
"Pancasila menjadi fundamen kita dalam menghadapi disrupsi," kata pria kelahiran Yogyakarta ini.
Oleh karena itu, Hasto mengharapkan mahasiswa dan pemuda memiliki imajinasi, ide, semangat juang sebagai bangsa dan memiliki kebanggaan dan keyakinan Indonesia bangsa besar dengan rekam jejak sejarah yang luar biasa yang menggambarkan kepemimpinan Indonesia bagi dunia.
"Dengan karakter dan mentalitas itu, Indonesia akan bisa melalui tantangan zaman. Termasuk menghadapi ujian pandemi COVID-19," ujarnya.
Dia mengatakan saat ini dengan pandemi COVID-19 terjadi perubahan peradaban yang sangat drastis, terjadi perubahan sistem sosial, pola komunikasi, dan perubahan peradaban yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa.
Dalam kesempatan itu, Hasto menuturkan ada satu tekaddaya dan imajinasidari para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928, jauh sebelum tahun 1945, para pemuda sudah punya daya imajinasi tentang masa depan.
"Janji para pemuda yang menyatakan kita adalah satu bangsa. Bung Karno mengingatkan dari Sabang sampai Merauke bukan hanya rangkaian empat kata-kata tapi satu kesatuan cita-cita. Dia adalah satu nasional entitas, satu kesatuan tujuan, satu semangat like a burning of fire. Ini menggambarkan semangat dari sumpah pemuda," paparnya.
Oleh karena itu, tambah dia, pemuda termasuk mahasiswa punya visi dan misi dan daya imajinasi menjawab tantangan zaman. Salah satunya dengan memperkuat tradisi membaca, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengedepankan riset dan inovasi serta menggelorakan energi positif di lingkungannya.
"Marilah menggelorakan energi positif dalam menghadapi tantangan zaman demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," ucap Hasto.
Hasto mengatakan pemuda dan mahasiswa menjadi pelopor dalam penguasaan iptek, mengedepankan supremasi sains dan juga riset dan inovasi karena hanya itulah kemajuan Indonesia yang begitu besar dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Rote yang patut dilakukan melalui perjuangan bersama.
Oleh karena itu, tambah Hasto, Universitas Pattimura harus memahami seluruh obor semangat perjuangan untuk membangun peradaban kemajuan Indonesia raya sebagaimana simbol dari Universitas Pattimura itu sendiri.
"Universitas Pattimura juga didesain oleh Bung Karno sebagai pilar kemajuan peradaban di Indonesia timur dan khususnya bagaimana penguasaan terhadap aspek kelautan, seluruh sumber daya maritim seharusnya dapat ditempatkan di Universitas Pattimura. Sebagai bagian dari mimpi besar Bung Karno agar Universitas Pattimura bisa menjadi bagian dari lambang supremasi kemajuan Indonesia dalam penguasaan iptek," kata Hasto.
Sementara itu, Rektor Universitas Pattimura M. J Saptenno, dalam sambutannya mengatakan pemuda mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan bangsa dan perjuangan bangsa sejak dulu sampai saat ini.
Baca juga: PDIP tiga kali raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik
Baca juga: PDIP-PKP berkomitmen jadi benteng penjaga ideologi Pancasila
Baca juga: PDIP ingin gelorakan pembangunan desa