Jakarta (ANTARA) - Eksekutif di TikTok pada Kongres hari Selasa, (26/10) waktu setempat, menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan informasi kepada pemerintah China dan telah berusaha melindungi data milik Amerika Serikat (AS).
Kepala kebijakan publik TikTok Michael Beckerman menjadi eksekutif pertama perusahaan yang muncul di hadapan Kongres dan bersaksi kepada subkomite Komite Perdagangan Senat, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu.
Partai Republik secara khusus menekan Beckerman terhadap kekhawatiran mengenai penatalayanan data TikTok pada pengguna aplikasi.
Senator Marsha Blackburn mengatakan dia prihatin dengan pengumpulan data TikTok, termasuk audio dan lokasi pengguna, serta potensi pemerintah China untuk mendapatkan akses ke informasi tersebut.
Baca juga: TikTok diperiksa di Eropa soal data pribadi
"Kami tidak berbagi informasi dengan pemerintah China," kata Beckerman menjawab pertanyaan senator.
Beckerman juga mengatakan TikTok tidak berafiliasi dengan Beijing ByteDance Technology, entitas ByteDance di mana pemerintah China mengambil saham dan kursi dewan tahun ini.
Beckerman juga bersaksi bahwa data pengguna TikTok AS disimpan di Amerika Serikat dengan cadangan di Singapura.
Dalam sidang tersebut, Senator juga menyuarakan keprihatinan bahwa TikTok, YouTube, dan Snapchat memiliki algoritma yang dapat membahayakan kaum muda.
Beckerman mengatakan TikTok bersedia memberikan kebijakan moderasi algoritma aplikasi agar dapat ditinjau oleh para ahli independen.
Sebelumnya, Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha melarang TikTok karena dianggap menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS.
Namun, Presiden Joe Biden mencabut rencana Trump namun tetap melakukan peninjauan yang lebih luas terhadap aplikasi yang dikelola oleh asing.
Baca juga: "Omnichannel" penting untuk imbangi perilaku belanja masyarakat
Baca juga: TikTok akan disidang terkait tren konten merusak sekolah
Baca juga: Inggris desak platform video tingkatkan perlindungan pada pengguna
TikTok tegaskan tak kirimkan data AS ke pemerintah China
27 Oktober 2021 09:15 WIB
Ilustrasi - TikTok. ANTARA/Pexel.
Penerjemah: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Tags: