Kominfo bahas perkembangan kerja sama dengan Prancis
27 Oktober 2021 09:13 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (kiri) dan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard usai pertemuan di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Selasa (26/10). (kominfo.go.id)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate bertemu dengan Duta Besar Prancis Olivier Chambard membahas kerja sama kedua negara pada sektor teknologi informasi dan informasi.
"Kami menyambut baik kerja sama antara Indonesia dan Prancis, karena ini akan memberikan dukungan infrastruktur TIK di Indonesia yang lebih baik di masa-masa yang akan datang. Secara khusus pemanfaatan satelit telekomunikasi. Di masa pandemi COVID-19 hubungan dan relasi itu semakin dekat dan Pemerintah Prancis menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun bersama-sama Indonesia," kata Johnny, dalam keterangan pers, dikutip Rabu.
Pemerintah sedang mempercepat transformasi digital salah satunya dengan terus membangun infrastruktur TIK, sesuai dengan Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Kerja sama dengan negara lain merupakan salah satu cara untuk mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut.
Indonesia sedang membangun satelit multifungsi SATRIA-1 dengan perusahaan Prancis, Thales Alinea Space. Perusahaan tersebut sudah membuat lima satelit untuk Indonesia, termasuk Satelit Telkomsat.
Baca juga: Kominfo: 5G momen Indonesia tidak hanya jadi "smart user"
SATRIA-1 akan diluncurkan ke orbit pada pertengahan 2023, diharapkan bisa beroperasi pada kuartal keempat 2023.
Sementara Satelit Telkomsat meluncur ke orbit pada kuartal pertama 2024. SATRIA-1 dan Satelit Telkomsat masing-masing akan menyediakan bandwidth sebesar 150GBps dan 32GBps.
Kementerian dalam waktu dekat akan meninjau proyek SATRIA-1 di Prancis. Menurut Johnny, desain satelit sudah selesai dan akan segera berlanjut ke proses teknis produksi.
Selain pembangunan satelit, sang menteri juga membahas pembangunan Pusat Data Pemerintah yang saat ini dalam perancangan tahap akhir.
"Sebentar lagi kita harapkan proses pengadaannya bisa kita mulai," kata Johnny.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard, mengatakan dengan terpilihnya Thales Alinea Space dalam proyek ini, mendorong pemerintah Prancis berkomitmen melakukan transfer keahlian dan teknologi, bukan hanya kerja sama ekonomi.
Pemerintah Prancis, menurut Chambard, juga berkomitmen untuk bekerja sama pada bidang lainnya, antara lain pembangunan Pusat Data Pemerintah.
Baca juga: Kolaborasi pemangku kepentingan penting untuk akselerasi 5G
Baca juga: Kominfo pertahankan predikat Badan Publik informatif
Baca juga: Kominfo gandeng Pemda latih ASN keterampilan digital
"Kami menyambut baik kerja sama antara Indonesia dan Prancis, karena ini akan memberikan dukungan infrastruktur TIK di Indonesia yang lebih baik di masa-masa yang akan datang. Secara khusus pemanfaatan satelit telekomunikasi. Di masa pandemi COVID-19 hubungan dan relasi itu semakin dekat dan Pemerintah Prancis menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun bersama-sama Indonesia," kata Johnny, dalam keterangan pers, dikutip Rabu.
Pemerintah sedang mempercepat transformasi digital salah satunya dengan terus membangun infrastruktur TIK, sesuai dengan Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Kerja sama dengan negara lain merupakan salah satu cara untuk mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut.
Indonesia sedang membangun satelit multifungsi SATRIA-1 dengan perusahaan Prancis, Thales Alinea Space. Perusahaan tersebut sudah membuat lima satelit untuk Indonesia, termasuk Satelit Telkomsat.
Baca juga: Kominfo: 5G momen Indonesia tidak hanya jadi "smart user"
SATRIA-1 akan diluncurkan ke orbit pada pertengahan 2023, diharapkan bisa beroperasi pada kuartal keempat 2023.
Sementara Satelit Telkomsat meluncur ke orbit pada kuartal pertama 2024. SATRIA-1 dan Satelit Telkomsat masing-masing akan menyediakan bandwidth sebesar 150GBps dan 32GBps.
Kementerian dalam waktu dekat akan meninjau proyek SATRIA-1 di Prancis. Menurut Johnny, desain satelit sudah selesai dan akan segera berlanjut ke proses teknis produksi.
Selain pembangunan satelit, sang menteri juga membahas pembangunan Pusat Data Pemerintah yang saat ini dalam perancangan tahap akhir.
"Sebentar lagi kita harapkan proses pengadaannya bisa kita mulai," kata Johnny.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard, mengatakan dengan terpilihnya Thales Alinea Space dalam proyek ini, mendorong pemerintah Prancis berkomitmen melakukan transfer keahlian dan teknologi, bukan hanya kerja sama ekonomi.
Pemerintah Prancis, menurut Chambard, juga berkomitmen untuk bekerja sama pada bidang lainnya, antara lain pembangunan Pusat Data Pemerintah.
Baca juga: Kolaborasi pemangku kepentingan penting untuk akselerasi 5G
Baca juga: Kominfo pertahankan predikat Badan Publik informatif
Baca juga: Kominfo gandeng Pemda latih ASN keterampilan digital
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Tags: