Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang menyiapkan tempat pengungsian untuk korban banjir yang merendam 14 kecamatan dengan warga terdampak banjir mencapai 20.874 kepala keluarga.

Banjir besar yang melanda wilayah Sintang itu terjadi sejak Minggu (24/10) dengan ketinggian air mencapai satu hingga dua meter, akibatnya aktivitas masyarakat di daerah tersebut lumpuh, sejumlah fasilitas umum juga terendam banjir. Bahkan, Pemkab Sintang memberhentikan sementara proses belajar di sekolah.

“Untuk saat ini baru ada 28 orang yang mengungsi, 20 orang di Masjid Abu Bakar dan di Dinas Sosial Sintang ada delapan orang, kami juga menyiapkan dapur umum dan pelayanan kesehatan,” kata Pelaksana harian Bupati Sintang Yosepha Hasnah, saat meninjau lokasi pengungsian, di Sintang Kalbar, Selasa.

Disampaikan Yosepha, Pemkab Sintang telah membuka empat titik tempat pengungsian yaitu di Masjid Abu Bakar, Gedung SDN 07, SMPN 02 dan di Gedung SMAN 02. Selain itu, disediakan juga dapur umum di sekitar lokasi pengungsian.

Baca juga: BNBP: Empat kecamatan di Kabupaten Sintang masih terendam banjir
Baca juga: Ratusan rumah warga di Desa Pakak Sintang terendam banjir

Ia mengimbau kepada masyarakat korban banjir yang ingin mengungsi untuk mendaftarkan diri kepada Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sintang atau bisa melalui pemerintah kecamatan. Hal tersebut bertujuan agar pengungsi dapat terakomodir dengan baik.

“Kami sudah rapat dan mengambil kebijakan untuk membantu warga, pelayanan kesehatan dibuka di semua Puskesmas, jika ada permintaan ke rumah tentu karena kejadian khusus, petugas akan selalu siap,” ucap Yosepha.

Yosepha mengakui, Pemkab Sintang memiliki keterbatasan, namun Pemkab Sintang telah berupaya memberikan bantuan untuk korban banjir, sehingga ada beberapa kecamatan yang sudah diberikan bantuan dan saat in pihaknya juga sedang menyalurkan bantuan.

“Pemerintah memiliki kemampuan terbatas dalam membantu warga dan kami sangat berterima kasih apabila ada warga yang secara sukarela membantu sesama yang menjadi korban banjir,” kata Yosepha.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Sintang untuk tetap waspada terhadap bencana banjir, mengingat menurut analisa BMKG, masih akan terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi hingga awal November 2021 mendatang.

Baca juga: Mandi di lokasi banjir, dua bocah di Sintang-Kalbar meninggal
Baca juga: 61 rumah warga Kayan Hulu hanyut saat banjir

Baca juga: Tiga kecamatan di Sintang dikepung banjir ribuan rumah terendam
Pelaksana harian Bupati Sintang Yosepha Hasnah meninjau dapur umum dan tempat pengungsian korban banjir di Sintang. ANTARA/HO-Humas Pemkab Sintang