Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Siprus, Markos Kyprianou, mengatakan pihaknya setuju dialog antarumat beragama sebagai salah satu program yang dapat dilakukan Indonesia dan Siprus pada masa mendatang.

"Dialog antarumat beragama penting dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan saling pengertian dan hubungan antarmasyarakat Indonesia dan Siprus," kata Kyprianou dalam forum dialog mengenai hubungan bilateral Indonesia-Siprus di kantor LKBN ANTARA, Jakarta, Rabu.

Dalam dialog yang dipandu Dirut LKBN ANTARA Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf, Menlu Kyprianou lebih jauh mengatakan Siprus dan Indonesia juga akan bekerja sama di bidang pendidikan melalui pertukaran mahasiswa.

Menurut dia, pertukaran kunjungan oleh wartawan kedua negara dapat dilakukan agar mereka dapat mempromosikan masing-masing negara.

Pada bagian lain, katanya, hubungan bilateral antarmasyarakat Siprus dan Indonesia dapat ditingkatkan melalui pembuatan visa ke Siprus dengan lebih mudah dan cepat.

Selama lawatannya, Menlu Kyrianou melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu pagi.

Dalam kesempatan itu Siprus ingin mempelajari pengalaman Indonesia yang telah melalui 12 tahun proses reformasi sejak 1998, kata Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri, Teuku Faizasyah.

Siprus ingin mempelajari tantangan yang dihadapi Indonesia melalui proses reformasi sebagai bekal untuk melakukan rekonsiliasi terhadap dua etnik besar di Siprus, kata Faizasyah.

Siprus secara etnik terbagi dua, yaitu Siprus Turki dan Siprus Yunani, sejak invasi Turki tahun 1974 yang dipicu kudeta singkat oleh militer yang pada waktu itu menguasai Yunani.

Selain membahas keinginan Siprus untuk belajar dari pengalaman Indonesia, Faizasyah mengatakan, Presiden dan Menlu Siprus juga membicarakan kemungkinan memperluas hubungan kedua negara dan juga mendiskusikan kondisi terakhir di Timur Tengah.

"Masalah regional yang menjadi perhatian bersama khususnya perkembangan di Timur Tengah bagaimana kedua negara melihat posisi masing-masing," ujarnya.

Faizasyah mengatakan salah satu kerja sama yang bisa dikembangkan dengan Siprus adalah bidang pariwisata karena Siprus menyatakan ketertarikannya dengan potensi wisata di Indonesia.

Pada Selasa, Kyprianou bertemu dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk membahas kerja sama dwipihak dalam segala bidang khususnya perdagangan, investasi dan kebudayaan selain hubungan antarmasyarakat.

Melalui kesepakatan itu Marty dan Kyprianou berharap bahwa ke depannya kedua negara dapat lebih membuka peluang kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Siprus telah membuka Kedutaan Besar di Indonesia pada Januari 2010 dan memberikan bantuan kemanusiaan pasca bencana alam kepada Indonesia sebesar 50 ribu dolar AS.(*)

(T.KR-BPY/M016)